Study Tour: Metode Belajar Efektif, Bukan Sekadar Wisata!
Pengamat pendidikan Ina Liem tegaskan study tour efektif untuk siswa; perlu pengawasan ketat, bukan pelarangan, untuk hindari penyelewengan.

Jakarta, 25 Maret 2024 (ANTARA) - Polemik seputar study tour atau karyawisata sekolah kembali mencuat. Namun, pengamat pendidikan, Ina Liem, menyatakan kegiatan ini sebagai metode belajar yang efektif dan seharusnya tidak dilarang. Ia menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah penyelewengan dan memastikan kegiatan ini tetap berfokus pada pembelajaran, bukan sekadar wisata mewah.
Menurut Ina, berbagai metode pembelajaran dibutuhkan untuk mengakomodir beragam gaya belajar siswa. Study tour, khususnya, sangat bermanfaat bagi siswa dengan kepribadian yang terbuka terhadap pengalaman baru ('openness to experience'), yang lebih mudah menyerap ilmu pengetahuan melalui pengalaman langsung daripada membaca buku atau menghafal. Hal ini sejalan dengan konsep experiential learning yang menekankan pembelajaran melalui pengalaman.
Pernyataan Ina ini menanggapi kekhawatiran akan larangan study tour. Ia menilai, beberapa masalah yang muncul, seperti kondisi bus yang tidak layak dan biaya yang mahal, bukanlah alasan untuk menghapus kegiatan ini sepenuhnya. Permasalahan utamanya, menurut Ina, terletak pada oknum yang menjadikan study tour sebagai "proyek" untuk mengeruk keuntungan pribadi, mengaburkan esensi pembelajaran dan meningkatkan biaya operasional secara tidak wajar.
Pengawasan Ketat, Bukan Pelarangan
Ina Liem mengimbau pemerintah daerah untuk melihat permasalahan study tour secara komprehensif. Ia menyarankan agar regulasi dan pengawasan diperketat, bukan malah melarang kegiatan tersebut. "Jadi masalah regulasi dan pengawasannya yang harus lebih ketat, bukan acaranya ditiadakan," tegas Ina. Ia mencontohkan, kecelakaan bus study tour seringkali disebabkan oleh pengadaan bus yang murah dan tidak aman akibat penyelewengan dana. Korupsi dan pungutan liar menjadi akar permasalahan yang harus ditangani.
Dengan pengawasan yang lebih ketat, potensi penyelewengan dana dapat diminimalisir. Hal ini akan memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan secara efektif dan efisien untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, bukan untuk memperkaya oknum tertentu. Sistem pengawasan yang transparan dan akuntabel sangat penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan pungli.
Ina juga menekankan pentingnya memastikan keselamatan dan keamanan siswa selama study tour. Kondisi bus dan fasilitas lainnya harus diprioritaskan untuk menjamin keselamatan peserta didik. Selain itu, perencanaan yang matang dan pengawasan yang ketat dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan masalah lainnya.
Esensi Pembelajaran Harus Dijaga
Ina Liem berharap study tour tetap menjadi bagian dari kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini, jika dikelola dengan baik, dapat memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi siswa. Namun, esensi pembelajaran harus tetap dijaga dan tidak boleh tergantikan oleh aspek wisata semata.
Dengan demikian, perlu adanya pedoman yang jelas tentang tujuan, pelaksanaan, dan evaluasi study tour. Pedoman ini harus memastikan bahwa kegiatan tersebut selaras dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Selain itu, partisipasi aktif guru dan orang tua siswa sangat penting untuk mengawasi dan memastikan keberhasilan study tour.
Kesimpulannya, study tour dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif jika dikelola dengan baik dan diawasi secara ketat. Permasalahan yang muncul selama ini bukanlah alasan untuk melarang kegiatan ini, melainkan untuk memperbaiki sistem pengawasan dan regulasi agar study tour benar-benar bermanfaat bagi siswa dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
Perlu adanya kerjasama antara sekolah, pemerintah daerah, dan orang tua siswa untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan study tour yang aman, efektif, dan berorientasi pada pembelajaran.