Study Tour: Pentingnya Perjalanan Belajar bagi Kecerdasan Siswa, Kata Dirut TMII
Direktur Utama TMII, Intan Kartika, menekankan pentingnya study tour bagi perkembangan kecerdasan siswa, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga kemandirian dan wawasan.

Jakarta, 14 Mei 2024 - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol (pengelola TMII), Intan Kartika, baru-baru ini menyoroti pentingnya kegiatan study tour bagi perkembangan intelektual siswa. Menurutnya, kegiatan ini tak hanya melengkapi pembelajaran akademis, tetapi juga berperan besar dalam membentuk karakter dan wawasan siswa.
Dalam acara "Ngoprek" di Jakarta, Rabu lalu, Intan menjelaskan bahwa study tour memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar di luar kelas, mengembangkan kemandirian, dan mengasah kemampuan mengelola diri. Ia menekankan bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga perlu diimbangi dengan pengalaman nyata di dunia luar.
Lebih lanjut, Intan memaparkan bahwa pemilihan destinasi study tour sangat krusial. Destinasi yang tepat dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Taman Mini Indonesia Indah (TMII), misalnya, menawarkan kesempatan bagi siswa untuk mempelajari kekayaan budaya Indonesia tanpa harus bepergian ke berbagai daerah.
Manfaat Study Tour bagi Siswa
Intan menjelaskan bahwa TMII sebagai destinasi study tour menawarkan banyak keuntungan. Siswa dapat belajar tentang keragaman budaya Indonesia dengan mengunjungi berbagai anjungan daerah. Mereka dapat mempelajari budaya Bali di Anjungan Bali, budaya Sumatera Barat di Anjungan Sumatera Barat, dan seterusnya, tanpa perlu melakukan perjalanan jauh ke daerah asalnya. Ini sangat efektif dan efisien, terutama dari sisi biaya dan waktu.
Selain itu, TMII juga menyediakan berbagai fasilitas edukatif, seperti Museum Batik. Di museum ini, siswa tidak hanya dapat melihat berbagai koleksi batik, tetapi juga belajar membatik dan mengenal sejarah batik dari berbagai daerah. Pengalaman langsung ini tentu akan lebih berkesan dan mudah diingat dibandingkan hanya membaca dari buku.
Lebih jauh, Intan menambahkan bahwa study tour memberikan kesempatan bagi siswa untuk melihat dunia dengan lebih luas dan tidak terpaku pada lingkungan kelas. Ini merupakan kesempatan emas bagi generasi muda Indonesia untuk mengenal dan mencintai budaya serta keberagaman negaranya sejak dini.
Regulasi dan Standarisasi Study Tour
Menyinggung isu-isu terkini terkait study tour, Intan menyarankan perlunya regulasi yang jelas dan terstandarisasi untuk menjamin keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi biaya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk membuat panduan yang komprehensif.
Panduan tersebut, menurut Intan, perlu mencakup standar transportasi, standar keselamatan, rasio pendamping terhadap siswa, serta materi study tour yang terkurasi dengan baik. Dengan demikian, kegiatan study tour tidak hanya sekadar jalan-jalan, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan terarah.
“Kami percaya jika ada panduan atau kebijakan yang ditetapkan untuk melakukan field trip, sebaiknya standar transportasi, standar keselamatan, perbandingan pendamping dengan siswa, dan materi field trip yang dikurasi, harus diperhatikan,” kata Intan.
Dengan adanya regulasi dan standarisasi yang jelas, diharapkan kegiatan study tour dapat memberikan manfaat maksimal bagi siswa, serta menjamin keselamatan dan kenyamanan mereka selama perjalanan belajar.