Survei: Respon Positif Program MBG, Presiden Prabowo Perlu Waspadai Angka Ketidakpuasan
Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan respon positif terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo, namun perlu diwaspadai angka ketidakpuasan dan potensi korupsi.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia. Sebuah survei terbaru Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa 64,6 persen responden menyatakan puas dengan program MBG yang baru berjalan 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto. Survei dilakukan secara daring pada 16-21 Januari 2025 dengan 1.220 responden yang mewakili seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih.
Tingkat kepuasan yang tinggi ini perlu dilihat lebih dalam. Meskipun mayoritas responden (87,1 persen) menyatakan setuju atau sangat setuju dengan program MBG, peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengingatkan pentingnya memperhatikan angka ketidakpuasan. Dari responden yang mengetahui program MBG (91,3 persen), sekitar 21,7 persen mengaku kurang puas. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah.
Ketepatan sasaran dan potensi korupsi menjadi sorotan. Lebih lanjut, survei juga mengungkap adanya kekhawatiran terkait ketepatan sasaran program MBG. Sebanyak 62,5 persen responden yakin program ini tepat sasaran, sementara 30,8 persen lainnya tidak yakin. Angka yang cukup signifikan ini perlu menjadi evaluasi pemerintah untuk memastikan distribusi bantuan tepat sampai kepada yang berhak.
Kekhawatiran lain muncul terkait potensi korupsi dalam program MBG. Hasil survei menunjukkan, 46,9 persen responden meyakini program ini berpotensi disalahgunakan, sementara 43,1 persen lainnya percaya program berjalan dengan baik. Burhanuddin Muhtadi menekankan pentingnya pengawasan ketat dari aparat penegak hukum seperti Kejaksaan, Polri, dan KPK untuk mencegah terjadinya penyelewengan.
Hanya sebagian kecil responden yang merasakan manfaat langsung. Meskipun respon positif cukup tinggi, survei juga mengungkapkan bahwa baru 16,5 persen responden yang mengaku telah menerima manfaat dari program MBG. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut untuk memastikan efektivitas penyaluran bantuan.
Metodologi survei yang digunakan perlu diperhatikan. Survei Indikator Politik Indonesia menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.220 responden, terdiri dari 49,9 persen laki-laki dan 50,1 persen perempuan. Toleransi kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan asumsi simple random sampling.
Kesimpulannya, program MBG mendapat sambutan positif, namun pemerintah perlu memperhatikan dan mengatasi isu-isu ketidakpuasan, ketepatan sasaran, dan potensi korupsi agar program ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Penting juga untuk memastikan penyaluran bantuan sampai kepada mereka yang berhak menerimanya.