Swasembada Pangan Kaltim: Bentuk Bela Negara, Produksi Padi Naik
Kepala Dinas Pangan Kaltim menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai bagian dari bela negara, dengan produksi padi Kaltim yang diperkirakan meningkat di tahun 2024.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kalimantan Timur (DPTPH Kaltim), Siti Farisyah Yana, menyatakan bahwa dukungan masyarakat terhadap swasembada pangan merupakan bentuk nyata bela negara. Menurutnya, ketersediaan pangan yang cukup akan memperkuat negara.
"Swasembada pangan adalah bagian krusial dari pembelaan negara. Oleh karena itu, peran serta masyarakat, khususnya para petani di berbagai sektor pertanian, sangat penting untuk keberhasilan program pemerintah," ujar Yana di Samarinda, Selasa lalu.
Data sementara Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan tren positif. Produksi padi Kaltim diproyeksikan naik di tahun 2024. Dari 226.970 ton gabah kering giling (GKG) di tahun 2023, diperkirakan akan meningkat menjadi 229.280 ton GKG, atau naik sekitar 2.310 ton (1,01 persen).
Konversi ke beras menunjukkan peningkatan produksi beras dari 132.020 ton di tahun 2023 menjadi sekitar 133.360 ton di tahun 2024. Ini merupakan kenaikan sebesar 1.340 ton beras.
Yana berharap peningkatan produksi padi dapat berlanjut. Strategi intensifikasi dan ekstensifikasi lahan, didukung partisipasi aktif masyarakat, menjadi kunci utamanya.
Partisipasi masyarakat sangat penting dalam mencapai swasembada pangan. Masyarakat yang memiliki lahan tidur didorong untuk memanfaatkannya, baik untuk kebutuhan pribadi maupun pengembangan ekonomi.
Di tingkat provinsi, DPTPH Kaltim terus berupaya memaksimalkan potensi pertanian di setiap kabupaten/kota. Tujuannya agar setiap wilayah pertanian dapat berproduksi secara optimal.
Bahkan masyarakat perkotaan juga dapat berkontribusi. Yana menyarankan pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam bahan pangan sederhana seperti sayuran, cabai, tomat, dan terong.
Selain itu, penting untuk menekan pemborosan makanan. "Masyarakat perlu diingatkan untuk mengambil makanan secukupnya agar tidak ada sisa makanan yang terbuang sia-sia," tambah Yana. Hal ini penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional.