Tahanan Narkoba Polresta Serang Meninggal Dunia di RSUD Banten
FA (23), tahanan kasus narkoba di Polresta Serang Kota, meninggal dunia di RSUD Banten setelah sebelumnya tak sadarkan diri dan sempat menjalani operasi; pihak kepolisian menyatakan FA memiliki riwayat penyakit stroke ringan.

Seorang tahanan kasus narkoba di Polresta Serang Kota, berinisial FA (23), meninggal dunia. FA mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten pada Jumat (24/1) sekitar pukul 02.30 WIB setelah sebelumnya mengalami kondisi tak sadarkan diri di Rumah Tahanan (Rutan) Polresta.
Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria, membenarkan kabar tersebut. Ia menjelaskan bahwa FA merupakan tahanan kasus peredaran obat-obatan terlarang. Pihak kepolisian menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya FA dan jenazahnya telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kronologi Kejadian
Sebelum dibawa ke RSUD Banten, FA awalnya ditemukan tak sadarkan diri. Ia kemudian dibawa ke IGD RS Bhayangkara. Namun, karena membutuhkan CT Scan, yang peralatannya lebih lengkap tersedia di RSUD Banten, FA dirujuk ke sana.
Di RSUD Banten, tim medis menyatakan perlunya tindakan operasi darurat. Setelah mendapat persetujuan keluarga, operasi pun dilakukan. Sayangnya, FA akhirnya meninggal dunia setelah menjalani operasi.
Riwayat Penyakit
Polisi mengungkapkan bahwa FA memiliki riwayat penyakit stroke ringan. Informasi ini didapat setelah dilakukan pengecekan riwayat kesehatan almarhum. Detail lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan FA sebelum penahanan belum dibeberkan secara rinci oleh pihak berwajib.
Kematian FA saat ini tengah menjadi sorotan. Meskipun pihak kepolisian telah memberikan keterangan resmi, transparansi lebih lanjut mengenai kronologi dan penanganan medis FA masih dinantikan publik.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan tahanan di seluruh fasilitas penahanan. Penting untuk memastikan akses yang memadai terhadap layanan kesehatan bagi mereka yang ditahan, agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.