Tahukah Anda? Anggota DPD Awasi Distribusi Beras di Aceh, Pastikan Tak Ada Beras Oplosan Beredar
Anggota DPD RI asal Aceh memantau distribusi beras di Aceh untuk mencegah peredaran beras oplosan dan menstabilkan harga. Apakah hasil pantauan mereka?

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Darwati A Gani, secara aktif memantau distribusi beras di provinsi tersebut. Pemantauan ini dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap peredaran beras oplosan dan lonjakan harga komoditas pangan utama. Kegiatan pengawasan ini berlangsung di sejumlah pasar di Banda Aceh pada Jumat (26/7).
Dalam kunjungannya, Darwati A Gani turut meninjau langsung pelaksanaan Gerakan Pangan Murah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Acara tersebut diselenggarakan di Kantor Camat Baiturrahman, Banda Aceh, sebagai bagian dari intervensi pasar pemerintah. Pengawasan ini merupakan tugas resmi yang diberikan kepada anggota DPD untuk menjaga stabilitas pangan.
Koordinasi erat juga dijalin dengan dinas pangan serta instansi terkait lainnya selama proses pemantauan. Langkah ini bertujuan untuk memperoleh data akurat mengenai perkembangan pasar beras. Tujuannya adalah memastikan ketersediaan pasokan dan kualitas beras bagi masyarakat Aceh.
Pengawasan Ketat Terhadap Peredaran Beras Oplosan
Darwati A Gani mengungkapkan bahwa dari hasil pemantauan di berbagai pasar penjualan beras di Banda Aceh, sejauh ini belum ditemukan adanya peredaran beras oplosan. Meskipun demikian, ia menegaskan pentingnya pengawasan berkelanjutan dari semua pihak. Hal ini untuk memastikan beras yang beredar di masyarakat aman dari praktik curang.
Pemimpin Bulog Kantor Wilayah Aceh, Ihsan, turut menyatakan komitmen pihaknya dalam pengawasan bersama instansi terkait. Bulog secara berkala melakukan kunjungan lapangan bersama Satgas Pangan. Tujuannya adalah untuk memastikan kualitas beras yang didistribusikan kepada konsumen.
Langkah-langkah preventif ini diambil untuk menjaga kepercayaan publik terhadap produk pangan. Koordinasi lintas sektoral menjadi kunci dalam mencegah praktik ilegal. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan melaporkan jika menemukan indikasi beras oplosan.
Dinamika Harga Beras dan Siklus Panen
Selain isu beras oplosan, Darwati A Gani juga menyoroti kenaikan harga beras yang terjadi di pasar. Fenomena ini menjadi perhatian utama mengingat beras adalah kebutuhan pokok masyarakat. Pemantauan harga terus dilakukan untuk memahami penyebab fluktuasi.
Menurut Ihsan dari Bulog Aceh, kenaikan harga beras saat ini dipicu oleh tidak adanya musim panen raya. Kondisi ini merupakan siklus tahunan yang menyebabkan berkurangnya pasokan di pasaran. Ketersediaan barang yang terbatas secara alami akan mendorong kenaikan harga.
Ihsan menambahkan bahwa pasokan beras diperkirakan akan mulai kembali normal pada musim panen gadu, yakni sekitar Agustus hingga September. Puncak panen raya diprediksi akan terjadi pada Januari mendatang. Dengan adanya panen tersebut, diharapkan harga beras akan kembali stabil dan terjangkau bagi masyarakat.