Tahukah Anda? Bapanas Pastikan Ketersediaan Beras SPHP Hingga Pelosok Timur Indonesia
Bapanas memastikan beras SPHP tersedia luas hingga wilayah timur Indonesia demi stabilisasi harga dan ketahanan pangan. Bagaimana strategi distribusinya?

Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan komitmennya untuk memastikan ketersediaan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) merata hingga ke wilayah timur Indonesia. Langkah strategis ini diambil guna menjaga stabilitas harga pangan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional di seluruh pelosok negeri.
Jaminan ketersediaan beras SPHP ini disampaikan oleh Arief Prasetyo Adi usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dalam kunjungan kerja ke Koperasi Desa Merah Putih Penfui Timur, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi ini menjadi salah satu titik penting dalam upaya distribusi pangan pemerintah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bapanas bersama Perum Bulog terus memacu penyaluran beras SPHP dengan memperluas kanal-kanal distribusi. Penyaluran tidak hanya terbatas pada Koperasi Desa Merah Putih, tetapi juga merambah ritel modern termasuk minimarket, memastikan akses mudah bagi masyarakat.
Strategi Distribusi Beras SPHP: Menjangkau Seluruh Wilayah
Hingga tanggal 1 Agustus 2025, realisasi pelaksanaan beras SPHP telah mencapai angka 188,4 ribu ton. Jumlah ini merepresentasikan 12,56 persen dari total target penyaluran sebesar 1,5 juta ton untuk tahun ini, menunjukkan progres signifikan dalam upaya stabilisasi pasokan.
Dalam upaya percepatan distribusi, Bapanas mendorong Perum Bulog di seluruh wilayah Indonesia untuk mengoptimalkan penyaluran beras SPHP. Salah satu kanal distribusi utama adalah Koperasi Desa Merah Putih, yang tercatat telah menyalurkan 53,72 ton beras SPHP.
Selain koperasi, beras SPHP juga disalurkan melalui jaringan ritel modern, termasuk minimarket. Strategi ini bertujuan untuk memperluas jangkauan dan aksesibilitas bagi masyarakat luas, meskipun terdapat limitasi pembelian maksimal dua karung per transaksi untuk mencegah penimbunan oleh grosir.
Arief Prasetyo Adi menekankan bahwa akses ke pasar modern, khususnya minimarket berjejaring, tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke atas. Jaringan outlet yang luas memungkinkan semua kalangan masyarakat untuk mendapatkan beras SPHP dengan mudah dan merata.
Peran Koperasi Desa Merah Putih dalam Ketahanan Pangan
Koperasi Desa Merah Putih tidak hanya berperan dalam penyaluran beras SPHP, tetapi juga menjadi pusat program pro-rakyat lainnya, termasuk penyaluran bantuan pangan beras. Masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk mendapatkan dukungan pangan dari pemerintah.
Realisasi penyaluran bantuan pangan beras hingga 1 Agustus telah menjangkau 12.502.201 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. Angka ini mencapai 68,4 persen dari total target 18.277.083 PBP, menunjukkan efektivitas program bantuan pangan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan visi Presiden Prabowo Subianto yang menghendaki tidak ada rakyat yang kesulitan dan ekonomi harus dimulai dari desa. Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diharapkan menjadi katalisator ekonomi rakyat.
Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih juga memiliki misi strategis untuk memberantas praktik tengkulak yang merugikan petani di desa. Dengan adanya gerai sembako yang menyediakan beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya, masyarakat desa dapat memperoleh kebutuhan dasar dengan harga yang stabil dan terjangkau.