Tahukah Anda? BPTD Sultra dan KSOP Perkuat Keselamatan Pelayaran Kapal Tradisional dengan 300 Jaket Pelampung
BPTD Sultra dan KSOP Kendari gencar mitigasi keselamatan pelayaran kapal tradisional, bagikan 300 jaket pelampung. Bagaimana upaya ini lindungi ribuan jiwa di laut?

Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas IIA Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IIA Kendari baru-baru ini melaksanakan upaya mitigasi keselamatan pelayaran. Kegiatan ini secara khusus menyasar kapal-kapal tradisional yang beroperasi di Pelabuhan Kota Kendari, Sultra. Inisiatif strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta standar keamanan bagi para pengguna transportasi laut rakyat.
Dalam kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 2 Agustus, di Pelabuhan Fery Kendari-Wawonii (Konawe Kepulauan), BPTD Sultra dan KSOP Kendari membagikan sebanyak 300 jaket pelampung (life jacket). Pembagian alat keselamatan ini ditujukan kepada para nelayan dan masyarakat yang sehari-hari menggunakan jasa kapal tradisional. Langkah konkret ini merupakan bagian integral dari komitmen pemerintah dalam menjaga keselamatan maritim.
Kepala BPTD Kelas IIA Sultra, Husni Mubarak, menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya nyata untuk meningkatkan budaya keselamatan pelayaran, khususnya pada sektor transportasi laut rakyat. Ia menegaskan bahwa keselamatan pelayaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan merupakan tanggung jawab kolektif yang melibatkan regulator, operator, hingga seluruh masyarakat pengguna transportasi laut.
Upaya Kolaboratif Tingkatkan Keselamatan Maritim
Husni Mubarak lebih lanjut menjelaskan bahwa sosialisasi ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para pelaku usaha pelayaran rakyat. Materi sosialisasi mencakup pentingnya pemenuhan standar keselamatan yang ketat, termasuk penggunaan alat keselamatan vital seperti jaket pelampung. Ia mengimbau seluruh nakhoda dan pemilik kapal tradisional untuk senantiasa memastikan kelaikan kapal mereka sebelum berlayar, serta menjadikan keselamatan sebagai budaya yang melekat dalam setiap aktivitas pelayaran.
“Jadikanlah penggunaan life jacket sebagai standar operasional dalam pelayaran, bukan hanya formalitas,” tegas Husni Mubarak, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan. Pesan ini menggarisbawahi bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama yang tidak dapat ditawar.
Kepala KSOP Kelas IIA Kendari, Capt. Raman, menambahkan bahwa bantuan jaket pelampung yang disalurkan kepada kapal-kapal tradisional merupakan bentuk penguatan dari pemerintah. Sektor transportasi laut masyarakat selama ini telah menjadi tulang punggung konektivitas lokal, menghubungkan berbagai wilayah di Sultra. Oleh karena itu, dukungan terhadap sektor ini sangat krusial untuk menjaga kelancaran dan keamanan mobilitas masyarakat.
Capt. Raman juga menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Undang-Undang tersebut secara eksplisit menyatakan bahwa setiap kegiatan pelayaran wajib menjamin keselamatan dan keamanan, serta perlindungan terhadap lingkungan maritim. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menegakkan regulasi demi terciptanya pelayaran yang aman dan bertanggung jawab.
Dukungan Parlemen dan Imbauan Penting bagi Nakhoda
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap sosialisasi dan pembagian jaket pelampung yang diinisiasi oleh KSOP Kendari bersama BPTD Sultra. Ia menyatakan bahwa sebagai wakil rakyat, dirinya sangat mendukung kegiatan edukasi keselamatan pelayaran bagi operator kapal ini. Apresiasi ini menunjukkan pengakuan dari lembaga legislatif terhadap pentingnya program-program keselamatan maritim.
Menurut Ridwan Bae, kegiatan semacam ini harus terus-menerus dilakukan untuk mengingatkan kembali para pelaku usaha transportasi laut, khususnya operator kapal-kapal tradisional. Penekanan utama adalah pentingnya mengutamakan keselamatan dalam setiap pelayaran. Edukasi berkelanjutan menjadi kunci untuk menanamkan kesadaran keselamatan secara permanen.
Ridwan Bae juga menyoroti beberapa aspek krusial yang perlu menjadi perhatian khusus bagi kapal rakyat. Ia menyarankan agar sebelum keberangkatan, nakhoda selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan kondisi cuaca yang baik. Selain itu, masalah kelebihan penumpang juga harus menjadi perhatian serius untuk menghindari risiko kecelakaan yang tidak diinginkan. Ini adalah langkah pencegahan vital yang dapat menyelamatkan banyak nyawa.