Tahukah Anda? Pemprov Gorontalo Dukung Penuh Program Lapas Perempuan, Warga Binaan Siap Berdaya
Pemerintah Provinsi Gorontalo memberikan dukungan penuh terhadap Program Lapas Perempuan, membuka peluang baru bagi warga binaan untuk rehabilitasi dan kembali berdaya di masyarakat.

Pemerintah Provinsi Gorontalo secara aktif memberikan dukungan penuh terhadap program rehabilitasi dan pendidikan non-formal yang diselenggarakan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Gorontalo. Langkah ini diambil untuk memastikan setiap individu memiliki kesempatan kedua demi masa depan yang lebih baik.
Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, setelah menghadiri pembukaan Program Rehabilitasi dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Lapas Perempuan Gorontalo. Acara penting ini berlangsung di Kabupaten Gorontalo pada hari Selasa, 22 Juli.
Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan warga binaan agar mereka dapat memotivasi diri, mengembangkan potensi, dan siap kembali berintegrasi dengan masyarakat setelah bebas. Program ini diharapkan dapat mencegah mereka kembali ke lingkungan Lapas di kemudian hari.
Peran Perempuan sebagai Agen Perubahan
Wakil Gubernur Idah Syahidah secara tegas menekankan pentingnya peran perempuan sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Ia mengajak seluruh warga binaan di Lapas Perempuan Gorontalo untuk tidak menyerah pada masa lalu yang kelam, melainkan menjadikannya sebagai pelajaran berharga.
Sebaliknya, Idah mendorong mereka untuk memanfaatkan setiap kesempatan pembinaan yang diberikan sebagai bekal berharga untuk menjalani kehidupan di masa depan. "Perempuan adalah aset bangsa. Hidup kalian tidak berhenti sampai di sini," ujar Idah, memberikan motivasi yang mendalam.
Dengan semangat belajar dan keterampilan yang diperoleh melalui berbagai program di Lapas Perempuan ini, warga binaan diharapkan mampu membangun masa depan yang cerah, serta dapat menghidupi diri sendiri dan keluarga. Pemerintah Provinsi Gorontalo hadir untuk membuka peluang sebesar-besarnya bagi perempuan yang ingin bangkit dan mengubah nasibnya, menunjukkan komitmen nyata.
Idah juga mengingatkan bahwa perubahan tidak akan terjadi jika hanya berpangku tangan. Diperlukan kemauan dan usaha keras dari setiap individu. "Kami ingin warga binaan percaya bahwa masih banyak yang peduli. Jangan berkecil hati. Jadikan masa lalu sebagai cermin, bukan penghalang untuk melangkah," pungkasnya, memberikan semangat yang kuat kepada para warga binaan untuk optimis.
Program Rehabilitasi dan Sanggar Kegiatan Belajar
Dalam upaya konkret mendukung transformasi warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Gorontalo telah secara resmi membuka Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan program rehabilitasi. Sebanyak 78 warga binaan pemasyarakatan turut serta dalam program ini, menunjukkan antusiasme yang tinggi.
Kepala Lapas Perempuan Gorontalo, Elang Kartini, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari upaya sistematis untuk menciptakan perubahan positif. Tujuannya adalah membentuk warga binaan yang berdaya, memiliki keterampilan yang relevan, dan siap untuk kembali ke tengah masyarakat dengan bekal yang memadai.
Program-program yang ditawarkan dirancang untuk membekali mereka dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga mereka dapat mandiri dan produktif setelah bebas. Ini mencakup berbagai pelatihan kejuruan dan pendidikan non-formal yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, memberikan harapan baru bagi mereka.
Dukungan penuh dari Pemprov Gorontalo ini menjadi kunci keberhasilan program-program tersebut, memastikan bahwa fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan tersedia secara optimal. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan Lapas ini menunjukkan komitmen serius dalam mendukung reintegrasi sosial warga binaan, demi terciptanya masyarakat yang lebih baik.