Tahukah Anda? Pesawat Gagal Mendarat di Jambi Akibat Hujan Lebat, Dialihkan ke Palembang
Pesawat Super Air Jet dari Batam gagal mendarat di Jambi akibat hujan lebat, dialihkan ke Palembang. Simak penyebab utama Pesawat Gagal Mendarat Jambi ini!

Sebuah insiden penerbangan penting terjadi pada Sabtu (26/7) ketika pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan dari Batam menuju Jambi gagal melakukan pendaratan. Kejadian ini berlangsung di Bandara Sultan Thaha Jambi, yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem.
Pesawat yang seharusnya tiba pada pukul 12.45 WIB ini terpaksa mengalihkan rutenya. Pendaratan kemudian dialihkan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Sumatera Selatan, demi menjamin keselamatan seluruh penumpang dan kru penerbangan.
General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Ardon Marbun, mengonfirmasi insiden ini kepada awak media. Ia menjelaskan bahwa jarak pandang yang sangat terbatas akibat hujan lebat menjadi alasan utama pembatalan pendaratan di bandara tujuan.
Penyebab Pengalihan Pendaratan dan Prosedur Keselamatan
Pilot pesawat Super Air Jet mengambil keputusan krusial untuk membatalkan pendaratan di Jambi. Hal ini dilakukan karena kondisi feasibility atau kelayakan jarak pandang yang berada di bawah ketentuan standar penerbangan yang berlaku.
Menurut Ardon Marbun, keputusan pilot untuk mengubah rute pendaratan ke Palembang adalah langkah yang tepat. Ini merupakan bagian integral dari prosedur keselamatan penerbangan yang harus dipatuhi secara ketat oleh setiap maskapai.
Pesawat akan kembali terbang menuju Jambi setelah cuaca kembali normal dan memungkinkan untuk pendaratan yang aman. Pihak bandara terus memantau laporan terbaru prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Sultan Thaha Jambi.
Dampak Cuaca Ekstrem dan Antisipasi Penerbangan Lain
Berdasarkan laporan perkembangan cuaca terbaru yang dikeluarkan oleh BMKG Kelas 1 Jambi, hujan lebat dapat disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini mulai terjadi pada pukul 14.05 WIB di beberapa wilayah seperti Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur.
Potensi perluasan hujan lebat ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga pukul 16.05 WIB di kedua daerah tersebut. Nabilatul Fikroh, prakirawan cuaca dari BMKG, menjelaskan bahwa hujan ini merupakan faktor alami.
Fenomena ini terjadi akibat adanya gangguan atmosfer dan kelembaban udara yang cukup basah di wilayah Jambi. Meskipun demikian, penerbangan terdekat lainnya, seperti pesawat Citilink dari Jakarta tujuan Jambi, tetap dijadwalkan berlangsung.
Pilot Citilink saat ini tengah melakukan penerbangan dan terus menunggu petunjuk terbaru dari BMKG. Langkah ini menunjukkan komitmen maskapai dalam memprioritaskan keselamatan penerbangan di tengah kondisi cuaca yang dinamis.