Tanah Laut Kalsel Dapat Bantuan Optimalisasi Lahan Rawa: Dorong Swasembada Pangan Nasional
Kementerian Pertanian memberikan bantuan rotavator kepada 83 brigade pangan di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, untuk mengoptimalkan lahan rawa dan mendukung swasembada pangan nasional.

Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, menerima bantuan signifikan dari Kementerian Pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian. Bantuan berupa 307 unit alat dan mesin pertanian (Alsintan), termasuk rotavator, disalurkan untuk mendukung 83 brigade pangan dalam mengoptimalkan lahan rawa. Penyerahan bantuan dilakukan pada Rabu, 10 April 2024, di Desa Handil Babirik, Kecamatan Bumi Makmur, bertepatan dengan panen padi serentak bersama Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementan RI. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong swasembada pangan di Tanah Laut dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Bupati Tanah Laut, H. Rahmat Trianto, menyambut positif bantuan tersebut. Beliau menyatakan bahwa bantuan ini akan memacu semangat para petani dan brigade pangan dalam meningkatkan produktivitas pertanian. "Bantuan ini memacu semangat dan motivasi kami khususnya bagi para petani, brigade pangan dan seluruh kelompok tani di Tanah Laut agar semakin semangat dalam bertani," ujar Bupati Rahmat. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan nasional.
Rotavator, sebagai salah satu Alsintan yang diberikan, memiliki peran penting dalam pengolahan lahan. Mesin ini berfungsi untuk mengolah tanah sebelum penanaman, meliputi pemotongan, penghancuran, dan penggemburan tanah. Dengan demikian, diharapkan proses penanaman dapat lebih efisien dan produktivitas pertanian meningkat. Bantuan ini juga merupakan realisasi janji Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, saat kunjungannya ke Tanah Laut sebelumnya.
Optimalisasi Lahan Rawa dan Brigade Pangan
Bantuan Alsintan ini difokuskan pada optimalisasi lahan rawa di Tanah Laut. Lahan rawa, yang selama ini mungkin dianggap kurang produktif, kini berpotensi untuk menghasilkan panen yang melimpah berkat bantuan teknologi pertanian yang tepat. Brigade Pangan, kelompok petani milenial yang mengelola lahan pertanian secara terstruktur, menjadi ujung tombak dalam pemanfaatan Alsintan ini. Mereka diharapkan mampu mengelola dan memanfaatkan alat-alat tersebut secara efektif dan efisien.
Dengan bantuan rotavator, diharapkan proses pengolahan lahan menjadi lebih mudah dan cepat. Hal ini akan mempercepat siklus tanam dan panen, sehingga potensi untuk mencapai target tiga kali panen per tahun semakin besar. Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan petani dan perekonomian daerah.
Bupati Rahmat Trianto juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama antar pihak terkait untuk memastikan keberhasilan program ini. Ia berharap kepercayaan dan optimisme yang diberikan pemerintah pusat dapat diwujudkan dalam bentuk peningkatan produktivitas pertanian di Tanah Laut.
Dukungan Swasembada Pangan Nasional
Program bantuan Alsintan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk mencapai swasembada pangan nasional. Tanah Laut, dengan potensi lahan rawa yang cukup besar, memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut. Dengan dukungan teknologi dan pelatihan yang memadai, diharapkan Tanah Laut dapat menjadi salah satu lumbung pangan nasional.
Penyerahan bantuan rotavator secara simbolis kepada 17 brigade pangan di Desa Handil Babirik menandai dimulainya program optimalisasi lahan rawa ini. Keberhasilan program ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani di Tanah Laut, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian akan terus memantau dan mendukung program ini agar dapat berjalan dengan optimal.
Selain rotavator, bantuan Alsintan lainnya juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di Tanah Laut. Dengan demikian, Tanah Laut dapat berkontribusi signifikan dalam upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengoptimalkan lahan rawa dan meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini akan mendorong terciptanya ketahanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan di Indonesia.