Target Ambisius: Sulawesi Utara Bertekad Turunkan Prevalensi Stunting Hingga 15 Persen di Tahun 2029
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menetapkan target ambisius untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 15 persen pada 2029, sejalan dengan upaya nasional.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan komitmen kuat dalam mengatasi permasalahan gizi anak, khususnya stunting. Wakil Gubernur Sulut, Victor Mailangkay, baru-baru ini mengumumkan sebuah target ambisius. Mereka bertekad menurunkan angka prevalensi stunting di wilayahnya hingga 15 persen pada tahun 2029.
Penetapan target ini secara resmi tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029. Langkah ini merupakan manifestasi nyata dari tekad bersama pemerintah daerah. Tujuannya adalah mempercepat perbaikan gizi masyarakat dan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Target 15 persen ini juga selaras dengan tujuan nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kerja keras dan koordinasi lintas sektor yang berkelanjutan. Pengawasan dan peningkatan sistematis menjadi kunci utama dalam setiap tahapan pencapaian yang akan dilakukan.
Komitmen Kuat Menuju Generasi Unggul Sulawesi Utara
Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam menurunkan prevalensi stunting menunjukkan keseriusan dalam mempersiapkan generasi mendatang yang lebih sehat dan cerdas. Angka prevalensi stunting di Sulut pada tahun 2023 tercatat mencapai 21,3 persen. Angka ini sedikit di bawah rata-rata nasional yang sebesar 21,5 persen pada periode yang sama, menunjukkan tantangan yang masih besar.
Target penurunan ini tidak hanya berhenti pada tahun 2029. Pemprov Sulut juga menargetkan penurunan menjadi 19,0 persen pada tahun 2025, sebagai langkah awal. Visi jangka panjangnya adalah mencapai 5,9 persen pada tahun 2045, sejalan dengan target nasional 5 persen di tahun yang sama, demi mewujudkan Indonesia Emas.
Victor Mailangkay menekankan bahwa target ini bukan sekadar angka statistik semata. Ini adalah upaya kolektif untuk memastikan setiap anak di Sulawesi Utara tumbuh sehat dan optimal. Dengan begitu, mereka dapat berkontribusi penuh pada pembangunan daerah dan nasional di masa depan, menjadi aset berharga bangsa.
Strategi Konvergensi dan Kolaborasi Efektif
Pencapaian target penurunan prevalensi stunting di Sulawesi Utara membutuhkan sinergi yang kuat antar berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat. Wakil Gubernur Victor Mailangkay menegaskan pentingnya penguatan koordinasi lintas sektor. Upaya ini harus berbasis data yang akurat dan menyentuh langsung sasaran prioritas, yaitu keluarga berisiko stunting.
Koordinasi yang efektif akan memastikan intervensi yang dilakukan lebih tepat sasaran dan efisien dalam penggunaan sumber daya. Ini mencakup berbagai program komprehensif, mulai dari edukasi gizi bagi ibu hamil dan menyusui, penyediaan akses makanan bergizi seimbang, hingga pelayanan kesehatan dasar yang memadai bagi balita. Setiap tahapan harus terukur dan terkawal dengan baik agar hasilnya optimal.
Wagub Victor optimistis bahwa hanya dengan kolaborasi yang kokoh dan pendekatan konvergensi yang konsisten, target penurunan stunting dapat dipercepat. Seluruh pelosok Sulawesi Utara, dari perkotaan hingga pedesaan, harus merasakan dampak positif dari program ini. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan perubahan signifikan dan berkelanjutan dalam penanganan stunting, demi masa depan yang lebih baik.