Target Investasi Rp53,6 Triliun, Gubernur Sumut Minta Danareksa Kembangkan Kawasan Industri Sumut
Gubernur Sumut Bobby Nasution meminta PT Danareksa mengembangkan Kawasan Industri Sumut untuk mencapai target investasi Rp53,6 triliun, demi pertumbuhan ekonomi 7,6% pada 2029. Bagaimana peran BUMN ini?

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, secara resmi meminta PT Danareksa (Persero) untuk aktif mengembangkan kawasan industri serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di wilayahnya. Permintaan ini disampaikan saat Bobby Nasution menerima jajaran direksi Danareksa di Kantor Gubernur Sumut, Medan, pada Jumat (8/8). Langkah strategis ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Sumut dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,6 persen pada tahun 2029. Selain itu, pengembangan ini juga krusial untuk memenuhi target investasi yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp53,6 triliun pada tahun ini. Kontribusi Sumut terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga menjadi fokus utama.
Bobby Nasution menekankan pentingnya peran Danareksa sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menarik investor. Pemprov Sumut berkomitmen memberikan stimulus dan kemudahan perizinan bagi para investor yang berminat. Hal ini diharapkan menciptakan iklim investasi yang kondusif di Sumatera Utara.
Urgensi Peningkatan Investasi di Sumut
Target pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang ambisius hingga 7,6 persen pada tahun 2029 membutuhkan dukungan investasi yang signifikan. Bobby Nasution menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan peningkatan investasi yang berkelanjutan. Realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Sumut telah mencapai Rp28,4 triliun hingga semester II-2025.
Angka tersebut menunjukkan potensi besar Sumut sebagai tujuan investasi, namun masih memerlukan dorongan lebih lanjut untuk mencapai target tahunan. Kontribusi pertumbuhan ekonomi Sumut juga vital bagi pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen pada tahun ini. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah daerah dan BUMN menjadi sangat penting.
Gubernur Bobby Nasution secara eksplisit meminta Danareksa untuk berperan aktif dalam menarik investor. Ia menekankan bahwa dukungan dari Danareksa sangat diperlukan untuk memastikan masuknya investasi ke Sumut. Ini akan membantu daerah mencapai target ekonomi yang telah ditetapkan.
Peran Strategis Danareksa dalam Pengembangan Kawasan Industri
Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Ruchandi, menjelaskan bahwa kehadiran pihaknya di Sumut bertujuan untuk menyinkronkan kebijakan investasi dengan Pemprov Sumut. Danareksa memiliki pengalaman luas dalam pengelolaan kawasan industri. Perusahaan ini saat ini mengelola tujuh kawasan industri di Indonesia.
Kawasan-kawasan tersebut meliputi PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Jawa Tengah, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) di Jawa Tengah, dan PT Kawasan Industri Medan (KIM) di Sumut. Selain itu, ada PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) di Sulawesi Selatan, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Jawa Timur. Keberadaan KIM di Sumut memberikan keuntungan tersendiri.
Yadi Ruchandi menambahkan bahwa pemerintah sebagai pemegang saham utama Danareksa telah menginstruksikan perusahaan untuk lebih aktif dalam membuka, mengakuisisi, dan berinvestasi di kawasan industri baru. Hal ini termasuk mempercepat pengembangan kawasan industri yang masih terhambat. Danareksa juga mempertimbangkan peningkatan status kawasan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus dengan insentif fiskal.