Terungkap! 3 Pejabat Penting Polda Metro Jaya Terkena Mutasi Polri Terbaru, Siapa Saja?
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan Mutasi Polri besar-besaran. Tiga pejabat penting Polda Metro Jaya termasuk Kapolda diganti, siapa saja mereka?

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali melakukan rotasi besar-besaran di jajaran pejabat tinggi. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan Surat Telegram (STR) Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025 tertanggal 5 Agustus 2025 yang membawa perubahan signifikan, khususnya di lingkungan Polda Metro Jaya.
Surat telegram yang ditandatangani oleh Asisten SDM Kapolri Irjen Pol Anwar ini mengumumkan mutasi tiga posisi strategis di Polda Metro Jaya. Perubahan ini mencakup jabatan Kapolda, Wakapolda, dan Kepala Bidang Humas, menunjukkan adanya penyegaran organisasi yang berkelanjutan.
Langkah mutasi ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk mengoptimalkan kinerja dan pengembangan karier personelnya. Total 61 personel mengalami pergeseran jabatan, termasuk promosi ke posisi-posisi penting di Mabes Polri dan Polda lainnya, menegaskan komitmen institusi terhadap regenerasi kepemimpinan.
Detail Mutasi Pejabat Utama Polda Metro Jaya
Mutasi Polri terbaru ini membawa Irjen Pol Karyoto, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, ke posisi baru sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. Posisi Kabaharkam sebelumnya diisi oleh Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, yang kini mendapatkan penugasan sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) Polri.
Sebagai pengganti Irjen Pol Karyoto, jabatan Kapolda Metro Jaya kini diemban oleh Irjen Pol Asep Edi Suheri. Irjen Asep Edi Suheri sebelumnya dikenal menjabat sebagai Wakil Kepala Bareskrim Polri, membawa pengalaman luas dalam bidang reserse ke kepemimpinan Polda Metro Jaya.
Tidak hanya Kapolda, posisi Wakapolda Metro Jaya juga mengalami perubahan. Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy dimutasi untuk menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Utara, menggantikan Irjen Pol Sudwijanto yang memasuki masa pensiun. Jabatan Wakapolda Metro Jaya kini dipercayakan kepada Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Politik Baintelkam Polri.
Rotasi Jabatan dan Promosi di Lingkungan Polri
Selain tiga posisi penting di Polda Metro Jaya, mutasi ini juga menyentuh jabatan Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda Metro Jaya. Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, yang sebelumnya mengisi posisi tersebut, kini dimutasi sebagai Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri. Beliau menggantikan Brigjen Pol Gatot Repli Handoko yang beralih tugas sebagai Dosen Kepolisian Utama tingkat I STIK Lemdiklat Polri. Hingga saat ini, pengganti Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya belum diumumkan.
Secara keseluruhan, mutasi ini melibatkan 61 personel Polri, mencerminkan skala dan cakupan penyegaran yang dilakukan. Rincian promosi menunjukkan delapan personel menjadi pejabat utama (PJU) Mabes Polri, tujuh personel diangkat sebagai Kapolda, tiga personel menjadi inspektur jenderal (irjen), dan 13 personel menjadi brigadir jenderal (brigjen). Selain itu, tiga personel mendapatkan promosi menjadi komisaris besar (kombes) polisi.
Proses mutasi ini juga mencakup penugasan khusus (gassus) bagi empat personel dan 23 personel yang memasuki masa pensiun. Data ini menunjukkan bahwa mutasi tidak hanya berfokus pada promosi, tetapi juga pada penyesuaian kebutuhan organisasi dan regenerasi personel yang akan purna tugas.
Makna Mutasi sebagai Penyegaran Organisasi
Kepala Divisi Humas Polri Sandi menjelaskan bahwa mutasi jabatan merupakan proses alamiah dalam sebuah organisasi. Menurutnya, ini adalah bentuk penyegaran yang penting untuk menjaga dinamika dan efektivitas institusi kepolisian. Penyegaran ini tidak hanya bertujuan untuk mengisi kekosongan jabatan, tetapi juga untuk memberikan kesempatan pengembangan karier bagi para personel yang berprestasi.
Lebih lanjut, Sandi menekankan bahwa mutasi juga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan organisasi yang terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan zaman. Dengan menempatkan personel pada posisi yang sesuai dengan kompetensi dan pengalaman mereka, Polri berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan penegakan hukum di seluruh wilayah Indonesia.
Kebijakan mutasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap kinerja Polri secara keseluruhan. Dengan adanya rotasi dan promosi, diharapkan muncul energi baru serta inovasi dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian, demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.