Tim Family Office DEN dan Kemenko Perekonomian Mulai Bekerja
Tim gabungan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian resmi memulai pembentukan 'family office' untuk menarik investasi, dengan target laporan perkembangan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa bulan mendatang

Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian resmi memulai pembentukan tim "family office" pada Kamis, 13 Maret 2025. Pembentukan tim ini diumumkan Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, setelah sebelumnya gagasan ini dilontarkan saat beliau menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Inisiatif ini bertujuan untuk menarik investasi asing dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
Proses pembentukan "family office" di pihak DEN telah berlangsung selama enam bulan terakhir. Selama periode tersebut, tim DEN telah mengumpulkan masukan dari berbagai pihak, termasuk investor Amerika Serikat, Ray Dalio. Luhut juga telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto untuk melanjutkan proyek ini, mengatakan bahwa Presiden telah memberikan "go-ahead" saat pertemuan di Istana.
Pembentukan "family office" ini merupakan respon atas kebutuhan Indonesia untuk meningkatkan daya saing investasi. Luhut menekankan perlunya insentif yang lebih kompetitif dibandingkan negara lain, seperti Malaysia, untuk menarik investasi asing. Hal ini juga telah direspon oleh Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, yang menyatakan bahwa Kemenkeu tengah mengkaji insentif yang sesuai dan kompetitif, dengan melibatkan DEN dalam proses tersebut.
Pembentukan Tim dan Target Kerja
Tim gabungan DEN dan Kemenko Perekonomian akan bekerja sama untuk membentuk "family office". Luhut menyatakan bahwa tim DEN akan berkolaborasi dengan tim dari Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan kerangka kerja yang komprehensif dan efektif untuk menarik investasi.
Dalam beberapa bulan ke depan, tim akan melaporkan perkembangan pembentukan "family office" kepada Presiden Prabowo Subianto. Laporan ini akan mencakup detail mengenai strategi, rencana aksi, dan progres yang telah dicapai. Proses pelaporan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proyek ini.
Selain itu, pemerintah juga akan fokus pada penyusunan regulasi yang matang untuk memberikan kepastian hukum. Hal ini penting untuk memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada investor asing yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia melalui mekanisme "family office".
Insentif Kompetitif dan Regulasi yang Matang
Salah satu fokus utama dalam pembentukan "family office" adalah penyusunan insentif yang kompetitif. Luhut menekankan pentingnya hal ini untuk bersaing dengan negara lain dalam menarik investasi. Pemerintah menyadari bahwa insentif yang menarik merupakan faktor kunci untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.
Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, menambahkan bahwa Kemenkeu akan merujuk pada standar internasional dalam merumuskan insentif tersebut. Kolaborasi dengan DEN akan memastikan bahwa insentif yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ekonomi Indonesia. Proses ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif.
Selain insentif, regulasi yang jelas dan terstruktur juga menjadi prioritas. Wakil Menteri Keuangan menekankan pentingnya penyusunan regulasi yang matang untuk memberikan kepastian hukum bagi para investor. Kepastian hukum ini akan memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada investor, sehingga mendorong mereka untuk berinvestasi di Indonesia.
Gagasan pembentukan 'family office' telah diwacanakan sejak tahun lalu, dan rencana awalnya adalah untuk mulai beroperasi pada Februari 2025. Namun, dengan dimulainya kerja tim gabungan pada Maret 2025, diharapkan proses pembentukan dan implementasi 'family office' dapat berjalan lebih lancar dan efektif.
Dengan adanya kerja sama antara DEN dan Kemenko Perekonomian, serta komitmen pemerintah untuk menyediakan insentif yang kompetitif dan regulasi yang jelas, diharapkan "family office" ini dapat berkontribusi signifikan dalam menarik investasi dan meningkatkan perekonomian Indonesia.