Tingkat Pengangguran Terbuka di Riau Naik, Tertinggi pada Lulusan SMK
Badan Pusat Statistik Riau mencatat peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 menjadi 4,12 persen, terutama pada lulusan SMK, sementara TPAK mengalami penurunan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau melaporkan peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025. Data yang dirilis menunjukkan angka TPT mencapai 4,12 persen, naik 0,27 persen dibandingkan Februari 2024 yang tercatat sebesar 3,85 persen. Peningkatan ini terjadi di tengah penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa peningkatan TPT ini berarti terdapat sekitar empat penganggur dari setiap 100 orang angkatan kerja di Riau. Data Sakernas Februari 2025 juga menunjukkan perbedaan angka TPT antara laki-laki dan perempuan, dengan TPT perempuan mencapai 4,66 persen dan TPT laki-laki 3,86 persen. Meskipun TPT laki-laki meningkat 0,44 persen poin, TPT perempuan tetap stabil dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, BPS Riau juga mengungkap perbedaan TPT berdasarkan jenjang pendidikan. Hasil survei menunjukkan TPT tertinggi terdapat pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu 8,12 persen, sementara TPT terendah berada pada lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 2,88 persen. Peningkatan TPT paling signifikan terjadi pada lulusan SMK, dengan kenaikan 1,85 persen poin dibandingkan Februari 2024.
Pengangguran di Riau: Analisis Data TPT Februari 2025
Data BPS Riau menunjukkan beberapa tren yang perlu diperhatikan. Peningkatan TPT secara keseluruhan mengindikasikan perlunya strategi penciptaan lapangan kerja yang lebih efektif di Provinsi Riau. Perbedaan signifikan angka TPT antara lulusan SMK dan SMP juga menyoroti pentingnya penyesuaian kurikulum pendidikan kejuruan dengan kebutuhan pasar kerja.
Kenaikan TPT pada lulusan SMK sebesar 1,85 persen poin, dari 6,27 persen menjadi 8,12 persen, menjadi perhatian utama. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki lulusan SMK dengan kebutuhan industri di Riau. Sebaliknya, penurunan TPT terbesar terjadi pada lulusan Diploma I/II/III, turun 4,55 persen poin, dari 8,53 persen menjadi 3,98 persen. Kondisi ini mengindikasikan potensi penyerapan tenaga kerja yang lebih baik pada jenjang pendidikan ini.
Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Februari 2025 tercatat sebanyak 3,22 juta orang. Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan sebesar 1,07 persen poin menjadi 64,68 persen dibandingkan Februari 2024. Penurunan TPAK ini menunjukkan proporsi penduduk usia kerja yang aktif mencari pekerjaan juga mengalami penurunan.
Sektor Pekerjaan Dominan dan Pekerja Formal-Informal
Sektor pertanian masih menjadi penyumbang lapangan kerja terbesar di Riau, dengan persentase 32,37 persen dari total penduduk yang bekerja (3,09 juta orang). Sektor perdagangan dan industri pengolahan menyusul dengan persentase masing-masing 20,15 persen dan 8,38 persen. Distribusi lapangan kerja ini menunjukkan karakteristik ekonomi Riau yang masih bergantung pada sektor pertanian.
Persentase pekerja informal di Riau tercatat sebesar 52,79 persen (1,63 juta orang), mengalami penurunan 0,29 persen poin dibandingkan Februari 2024. Sebaliknya, pekerja formal mencapai 47,21 persen (1,454 juta orang). Meskipun terjadi penurunan pekerja informal, proporsi pekerja informal masih cukup signifikan di Provinsi Riau.
Data BPS ini memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi ketenagakerjaan di Riau. Peningkatan TPT, terutama pada lulusan SMK, dan penurunan TPAK menjadi tantangan yang perlu diatasi melalui kebijakan dan program yang tepat sasaran untuk menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.