Tirta Bhagasasi Selesaikan Relokasi Pipa, Layanan Air Bersih di Tambun Kembali Normal
Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi telah menyelesaikan relokasi pipa 10 inci yang bocor di Tambun Selatan, sehingga layanan air bersih kepada 1.800 pelanggan yang terdampak dapat kembali normal secara bertahap.

Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi berhasil menyelesaikan relokasi pipa air berukuran 10 inci di Tambun Selatan setelah mengalami kebocoran. Kejadian ini mengakibatkan gangguan pendistribusian air bersih kepada sekitar 1.800 pelanggan, sebagian besar pelanggan rumah tangga. Relokasi pipa yang berada di bantaran Kali Baru, Desa Mekarsari, tersebut dilakukan secara cepat untuk meminimalisir dampak yang lebih luas dan mengembalikan layanan air bersih kepada masyarakat.
"Pendistribusian air bersih di wilayah Tambun mulai dilakukan hingga rumah pelanggan. Bertahap mulai hari ini demi optimalisasi pelayanan," kata Kepala Perumda Tirta Bhagasasi Cabang Tambun, Windy Widiastuty, di Cikarang, Rabu (14/5).
Proses relokasi pipa tersebut dihadapkan pada sejumlah kendala. Lokasi kebocoran berada di bawah air Kali Baru, dekat rel kereta api, sehingga membutuhkan penanganan khusus. Namun, berkat kerja keras tim Perumda Tirta Bhagasasi, relokasi pipa berhasil diselesaikan dan disambungkan kembali ke jaringan pipa lama.
Relokasi Pipa dan Mitigasi Kebocoran
Relokasi pipa 10 inci di Kali Baru telah selesai dilakukan. Pihak Perumda Tirta Bhagasasi berhasil menyambungkan jalur pipa untuk mempercepat pendistribusian air bersih. "Relokasi pipa berukuran 10 inci di dalam kali sudah selesai dilaksanakan dan kami berhasil menyambungkan jalur pipa guna mempercepat pendistribusian air bersih kepada pelanggan," jelas Windy Widiastuty.
Selain relokasi pipa utama, Perumda Tirta Bhagasasi juga melakukan mitigasi kebocoran pada sektor niaga di Jalan Abu Bakar dan Jalan Sultan Hasanudin, Desa Mekarsari. Hal ini dilakukan untuk memastikan pelanggan niaga dan rumah tangga di lokasi tersebut tetap mendapatkan pasokan air bersih. "Jalur industri di Jalan Abu Bakar dan Sultan Hasanudin sempat tersendat. Akhirnya pasang valve isolasi di titik sebelum rel kereta, karena kebocoran pipa dekat rel kereta api. Kini jaringan distribusi pelanggan jalur industri juga sudah aman," tambah Windy.
Sebagai upaya mitigasi, pihak Perumda Tirta Bhagasasi memasang valve isolasi di titik sebelum rel kereta api untuk mengamankan jaringan distribusi pelanggan jalur industri. Langkah ini terbukti efektif dalam meminimalisir dampak gangguan layanan air bersih.
Penyebab Kebocoran dan Dampaknya
Kepala Bagian Distribusi Perumda Tirta Bhagasasi, Teguh Harnoko, menjelaskan bahwa kebocoran pipa disebabkan oleh tergerusnya pipa oleh alat berat saat pembongkaran bangunan liar oleh Pemkab Bekasi. Pipa yang tergerus tersebut merupakan pipa lama yang terpasang sejak proyek pemerintah tahun 2000-2001. "Jaringan pipa 10 inci yang tergerus alat berat di Kali Baru tersebut merupakan pipa lama saat pekerjaan proyek pemerintah pada tahun 2000-2001, sehingga relokasi terpaksa dilakukan untuk menjamin distribusi air," ungkap Teguh.
Kebocoran pipa tersebut berdampak pada 1.800 pelanggan Perumda Tirta Bhagasasi Cabang Tambun. Sebagian besar pelanggan yang terdampak adalah pelanggan domestik atau rumah tangga. Selama proses perbaikan, Perumda Tirta Bhagasasi mendistribusikan air bersih menggunakan mobil tangki untuk memastikan pelanggan tetap mendapatkan akses air bersih.
Lebih dari 100.000 liter air bersih telah didistribusikan secara gratis kepada pelanggan yang terdampak. Lima unit mobil tangki dikerahkan untuk mendistribusikan air bersih ke rumah-rumah pelanggan.
Pemulihan Layanan dan Harapan ke Depan
Windy Widiastuty berharap pelanggan dapat bersabar atas insiden yang terjadi dan menjamin distribusi air bersih akan kembali normal secara bertahap. Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan meminimalisir kejadian serupa di masa mendatang. Perbaikan dan relokasi pipa telah selesai, dan layanan air bersih sudah mulai dinormalisasi secara bertahap.
Peristiwa ini menjadi pembelajaran penting bagi Perumda Tirta Bhagasasi dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan dan perawatan infrastruktur perpipaan air bersih agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya koordinasi antar instansi pemerintah dalam pelaksanaan proyek infrastruktur untuk menghindari kerusakan pada infrastruktur yang sudah ada.