Tanggul Jebol Pebayuran, Pemkab Bekasi Kerahkan Alat Berat untuk Perbaikan Permanen
Pemkab Bekasi bergerak cepat memperbaiki tanggul jebol sepanjang 5 meter di Pebayuran akibat hujan deras, dengan mengerahkan alat berat dan menormalisasi sungai untuk mencegah banjir berulang.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada beberapa hari lalu mengakibatkan jebolnya tanggul saluran irigasi sepanjang lima meter di Kampung Babakan Kongsi, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran. Kejadian ini terjadi pada, mengakibatkan genangan air di area persawahan warga sekitar. Pemerintah Kabupaten Bekasi langsung merespon cepat dengan menerjunkan alat berat untuk perbaikan permanen dan normalisasi sungai.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, menyatakan bahwa perbaikan tanggul bukan hanya bersifat darurat. "Perbaikan sedang berlangsung, termasuk normalisasi tanggul untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang," ujarnya pada Jumat lalu. Langkah ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan infrastruktur irigasi di wilayah tersebut.
Perbaikan melibatkan satu unit ekskavator yang memperbaiki kerusakan tanggul dan melakukan normalisasi sungai sepanjang 800 meter. Normalisasi ini bertujuan untuk memperkokoh struktur tanggul dan mencegah kejadian serupa di kemudian hari. Henri Lincoln juga menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam menjaga infrastruktur yang telah diperbaiki.
Perbaikan Tanggul dan Normalisasi Sungai
Proses perbaikan tanggul yang jebol di Pebayuran melibatkan pengerahan alat berat jenis ekskavator. Alat berat ini digunakan untuk memperbaiki kerusakan tanggul yang mencapai lima meter. Selain itu, Pemkab Bekasi juga melakukan normalisasi sungai sepanjang 800 meter. Normalisasi ini bertujuan untuk memperlebar dan memperdalam aliran sungai, sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Pemkab Bekasi berharap perbaikan tanggul permanen dan normalisasi sungai dapat segera dituntaskan. Hal ini penting untuk mencegah risiko banjir berulang yang dapat berdampak negatif pada masyarakat dan sektor pertanian di Kecamatan Pebayuran. Proses perbaikan ini juga melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat.
Camat Pebayuran, Hasyim Adnan Adha, mengapresiasi respons cepat dari Pemkab Bekasi dalam menangani masalah ini. Ia menjelaskan bahwa jebolnya tanggul disebabkan oleh hujan deras dan peningkatan volume air dari wilayah hulu. Meskipun sempat terjadi genangan air, kondisi saat ini telah kembali normal dan tidak berdampak signifikan pada sektor pertanian.
Sebelum perbaikan dilakukan oleh Pemkab Bekasi, warga setempat telah melakukan upaya penanganan awal dengan membangun bendungan darurat secara gotong royong. Hal ini menunjukkan kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengatasi bencana.
Kerja Sama dan Pencegahan Bencana
Henri Lincoln mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk aparatur pemerintah wilayah setempat, aparat keamanan, dan masyarakat, untuk bersinergi dalam menjaga dan merawat infrastruktur yang telah diperbaiki. "Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir sehingga keberlanjutan kehidupan dan perekonomian warga tetap terjaga," kata Henri.
Hasyim Adnan Adha menyampaikan terima kasih kepada Dinas SDABMBK, Forum Pengurangan Risiko Bencana, Pemerintah Desa Sumberurip, Koramil, Polsek, serta masyarakat yang telah bahu-membahu menangani perbaikan tanggul. Ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali di masa mendatang.
Perbaikan tanggul dan normalisasi sungai di Pebayuran merupakan contoh nyata dari upaya pemerintah daerah dalam menangani bencana dan melindungi masyarakat. Kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilan upaya tersebut dan mencegah dampak negatif yang lebih besar di masa depan. Langkah antisipasi dan perbaikan infrastruktur menjadi kunci dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan potensi bencana alam.