TNI Bantu Bersihkan Eceng Gondok, Danau Tondano Sulawesi Utara Akan Kembali Indah
Gubernur Sulawesi Utara optimistis Danau Tondano akan bersih dari eceng gondok dalam tiga bulan berkat bantuan TNI, mengembalikan keindahan danau vulkanik tersebut.

Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, menyatakan keyakinannya bahwa Danau Tondano akan kembali indah. Hal ini berkat bantuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dikerahkan untuk membersihkan eceng gondok yang selama ini menutupi permukaan danau tersebut. Penanganan eceng gondok ini dilakukan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Proses pembersihan diharapkan rampung dalam beberapa bulan mendatang.
"Danau Tondano, dalam kampanye saya, ingin saya jadikan danau yang indah, sama seperti lagunya," ujar Yulius Selvanus usai apel perdana di halaman Kantor Gubernur Sulut di Manado, Rabu. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengembalikan keindahan Danau Tondano.
Kondisi Danau Tondano yang merupakan danau vulkanik di jantung Sulawesi Utara memang memprihatinkan. Tumbuhan eceng gondok yang menutupi sebagian besar permukaan danau telah mengurangi keindahan dan fungsinya. Kondisi ini bahkan sempat membuat banyak pihak merasa pesimis akan pemulihannya.
Penanganan Eceng Gondok oleh TNI
Gubernur Yulius Selvanus mengungkapkan rasa optimisnya atas keterlibatan TNI dalam upaya membersihkan eceng gondok di Danau Tondano. "Kita semua hampir menyerah dengan kondisi itu. TNI sudah turun untuk membersihkan eceng gondok yang ada di danau," katanya. Kehadiran TNI diharapkan dapat memberikan solusi efektif dan efisien dalam mengatasi permasalahan ini.
Dengan bantuan TNI, Gubernur memperkirakan eceng gondok akan dibersihkan dalam waktu tiga bulan. "Kita tinggal merawat saja. Masyarakat merawat, pemerintah merawat apa yang sudah dikerjakan TNI," harap Yulius. Hal ini menekankan pentingnya peran serta masyarakat dan pemerintah dalam menjaga kebersihan danau setelah proses pembersihan selesai.
Setelah eceng gondok dibersihkan, tantangan selanjutnya adalah menjaga agar danau tetap bersih dari gulma tersebut. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan upaya pelestarian Danau Tondano.
Pendangkalan Danau Tondano
Selain masalah eceng gondok, Danau Tondano juga menghadapi masalah pendangkalan. Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I melaporkan bahwa kedalaman Danau Tondano saat ini hanya mencapai 13,5 meter. Angka ini jauh berkurang dibandingkan 30 tahun lalu yang mencapai 30 meter.
Pendangkalan ini disebabkan oleh sedimentasi yang terakumulasi setiap tahunnya. Sedimentasi tersebut berasal dari sungai-sungai yang bermuara ke danau serta pembusukan gulma air, termasuk eceng gondok. Sedimentasi ini menjadi masalah serius yang perlu ditangani secara terpadu.
Pembersihan eceng gondok diharapkan dapat mengurangi laju sedimentasi. Namun, upaya-upaya lain juga perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pendangkalan, seperti pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang lebih baik.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah di Danau Tondano meliputi:
- Pengerukan sedimentasi
- Pengendalian pertumbuhan eceng gondok
- Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS)
- Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan danau
Dengan kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan Danau Tondano dapat kembali menjadi danau yang indah dan bermanfaat bagi masyarakat Sulawesi Utara. Keberhasilan upaya ini akan menjadi contoh bagi pengelolaan danau-danau lainnya di Indonesia.