Tradisi Lilin Merah Meriahkan Imlek di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon
Vihara Dewi Welas Asih Cirebon merayakan Imlek 2576 dengan tradisi unik penyalaan lilin merah, pertunjukan barongsai dan liong, serta harapan akan persatuan dan kerukunan antar umat beragama.
Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 atau 2025 di Kota Cirebon diwarnai dengan tradisi unik di Vihara Dewi Welas Asih. Ribuan lilin merah dinyalakan, melambangkan harapan dan rasa syukur atas pencapaian tahun sebelumnya. Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan budaya dan hiburan lainnya.
Tradisi Lilin Merah di Imlek
Penyalaan lilin merah ini menjadi simbol penerangan dan harapan bagi umat yang merayakan Imlek di Vihara Dewi Welas Asih. Menurut Suhendra, pengurus vihara, lebih dari 150 lilin dengan ukuran dan harga yang bervariasi telah disiapkan. Ukuran lilin beragam, mulai dari 20 kati (sekitar 12,5 kg) hingga 1.000 kati (sekitar 625 kg), dengan harga berkisar dari Rp450 ribu hingga Rp26 juta. Durasi nyala lilin pun bervariasi, lilin terbesar dapat menyala hingga lima bulan, sementara yang terkecil sekitar empat hingga lima hari. Nama pemilik lilin tercantum di bagian bawahnya.
Suhendra menjelaskan, tradisi ini mengandung makna mendalam dalam menjalani kehidupan. Lilin yang menyala diibaratkan sebagai cahaya penerangan yang memberikan petunjuk dan harapan di tengah perjalanan hidup. Dengan menyalakan lilin, masyarakat Tionghoa berharap memperoleh kemudahan dan kelancaran di tahun baru.
Hiburan dan Semangat Kebersamaan
Selain tradisi lilin, Vihara Dewi Welas Asih juga menggelar berbagai hiburan untuk memeriahkan malam Imlek. Masyarakat dapat menikmati alunan musik karaoke, pertunjukan barongsai dan liong yang memukau, serta pesta kembang api yang meriah. Tujuannya adalah menciptakan suasana yang menyenangkan dan bermakna bagi umat dan pengunjung, sekaligus menjadi momen refleksi untuk tahun mendatang.
Pesan Kebersamaan dari Pj. Sekda Kota Cirebon
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kota Cirebon, Iing Daiman, turut memberikan apresiasi atas perayaan Imlek di Vihara Dewi Welas Asih. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai penguat persatuan dan kebersamaan. Iing Daiman menekankan pentingnya Imlek sebagai sarana mempererat tali persaudaraan antarumat beragama, budaya, dan suku, mengingat Kota Cirebon dikenal dengan keberagaman budayanya dan kerukunan antarumat beragama yang harmonis.
Ia menambahkan, toleransi menjadi kunci utama dalam menjaga persatuan dan kerukunan. Oleh karena itu, semangat gotong royong dan saling menghormati perlu terus diperkuat di tengah masyarakat. Kota Cirebon, menurutnya, menjadi contoh nyata harmoni beragama berkat keberadaan berbagai komunitas yang hidup berdampingan secara damai.
Perayaan Imlek di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon bukan hanya sekadar perayaan tahun baru, melainkan juga momentum untuk memperkuat nilai-nilai persatuan, toleransi, dan kebersamaan di tengah masyarakat yang majemuk.