Trivia Gunung Slamet: Pemkab Purbalingga Prioritaskan Keselamatan Pendaki Jelang HUT RI ke-80
Menjelang HUT RI ke-80, Pemkab Purbalingga melalui Dinporapar mengimbau para pendaki Gunung Slamet untuk memprioritaskan keselamatan dan kesehatan. Apa saja imbauan pentingnya?

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar), mengeluarkan imbauan penting bagi para pendaki Gunung Slamet. Imbauan ini disampaikan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, di mana banyak komunitas dan perorangan berencana merayakan di puncak gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut.
Kepala Dinporapar Kabupaten Purbalingga, R Budi Setiawan, menekankan pentingnya keselamatan bagi setiap pendaki. Ia meminta para pendaki untuk senantiasa berhati-hati, menjaga kondisi fisik prima, dan mematuhi aturan yang berlaku selama pendakian. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin terjadi di jalur pendakian.
Meskipun belum ada data pasti mengenai jumlah pendaki yang akan merayakan HUT RI di puncak, Budi Setiawan memperkirakan peningkatan signifikan. Biasanya, pada akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu, jalur pendakian Gunung Slamet ramai oleh para pengunjung dan pendaki yang ingin menikmati keindahan alam serta tantangan puncaknya.
Imbauan Penting dari Dinporapar Purbalingga
Dinporapar Purbalingga bersama berbagai pihak terkait, termasuk Basarnas Cilacap, telah aktif melakukan sosialisasi keselamatan. Sosialisasi ini ditujukan kepada pengelola pos pendakian guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan selama musim pendakian. Imbauan juga disampaikan langsung kepada para pendaki agar selalu memperhatikan kondisi kesehatan sebelum memulai perjalanan.
Budi Setiawan menyoroti kasus sebelumnya di mana pendaki meninggal dunia bukan karena kecelakaan murni, melainkan akibat riwayat kesehatan seperti hipertensi. Oleh karena itu, ia sangat menganjurkan agar siapa pun yang memiliki kondisi kesehatan tidak memungkinkan, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mendaki. Keselamatan pendaki adalah prioritas utama.
Selain faktor kesehatan, kondisi cuaca yang tidak menentu juga menjadi perhatian serius. Curah hujan yang masih sering turun dapat membuat jalur pendakian menjadi licin dan meningkatkan risiko longsor. Para pendaki diimbau untuk selalu mewaspadai perubahan cuaca dan mempersiapkan diri dengan perlengkapan yang memadai.
Kewaspadaan Terhadap Kondisi Gunung Slamet
Hingga saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Slamet masih berstatus Waspada, meskipun minat masyarakat untuk mendaki tetap tinggi. Status ini memerlukan perhatian khusus dari setiap pendaki yang berencana mencapai puncaknya. Pemkab Purbalingga mengingatkan agar pendaki mematuhi rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Rekomendasi PVMBG secara tegas melarang adanya aktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet. Batasan ini diberlakukan demi keamanan pendaki dari potensi bahaya vulkanik. Kepatuhan terhadap zona larangan ini sangat krusial untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan.
Budi Setiawan berharap semua pendaki dapat tetap disiplin selama berada di kawasan gunung. Selain mematuhi aturan keselamatan, menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi pesan penting yang disampaikan. Yang terpenting adalah setiap pendaki dapat selamat hingga kembali turun dari Gunung Slamet, membawa pengalaman positif tanpa insiden.