Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Hot News

Trivia Pangan: Produksi Padi Tertinggi 57 Tahun, Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun

Praktik kecurangan beras di tengah produksi padi tertinggi dalam 57 tahun terakhir merugikan masyarakat hingga triliunan rupiah. Bapanas dan aparat hukum bertindak tegas.

Jumat, 25 Jul 2025 01:47:00
konten ai
Copied!
Trivia Pangan: Produksi Padi Tertinggi 57 Tahun, Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun
Praktik kecurangan beras di tengah produksi padi tertinggi dalam 57 tahun terakhir merugikan masyarakat hingga triliunan rupiah. Bapanas dan aparat hukum bertindak tegas. (©Planet Merdeka)
ADVERTISEMENT

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan komitmen pemerintah dalam menindak praktik kecurangan beras. Langkah ini diambil untuk melindungi masyarakat dari kerugian besar akibat manipulasi pangan pokok. Penindakan tegas ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa penipuan dalam distribusi pangan pokok merupakan bentuk pengkhianatan terhadap bangsa. Oleh karena itu, ia telah memerintahkan Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut tuntas praktik perberasan ilegal. Ini termasuk modus pengurangan berat kemasan dan pencampuran kualitas beras.

Investigasi mendalam kini tengah berjalan, melibatkan Kementerian Pertanian, Bapanas, Satgas Pangan, Kejaksaan, dan Kepolisian. Penindakan ini dilakukan menyusul anomali di pasar beras, meskipun produksi padi nasional mencapai rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Stok beras saat ini mencapai 4,2 juta ton.

Arahan Tegas Presiden Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan keberpihakan yang kuat terhadap rakyat kecil dan petani. Beliau secara tegas menginstruksikan aparat hukum untuk menindak praktik kecurangan beras yang merugikan konsumen. Hal ini disampaikan dalam berbagai kesempatan, menegaskan pentingnya keadilan dalam distribusi pangan.

Menurut Arief Prasetyo Adi, Presiden sangat concern terhadap masalah ini. Prabowo bahkan menyatakan bahwa jika tidak bisa diperbaiki, negara harus mengambil alih distribusi beras demi perlindungan rakyat. Pernyataan ini disampaikan saat peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Klaten.

Komitmen ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir segala bentuk manipulasi di sektor pangan. Penindakan terhadap kecurangan beras adalah bukti nyata kepedulian Presiden. Ini juga demi menjamin stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Modus dan Dampak Kecurangan Beras yang Terungkap

Berbagai modus kecurangan beras telah teridentifikasi dan menjadi fokus investigasi. Praktik-praktik seperti pengurangan berat kemasan beras menjadi salah satu contohnya. Selain itu, pencampuran kualitas beras yang tidak sesuai standar juga ditemukan.

Hasil temuan menunjukkan skala masalah yang mengkhawatirkan pada beras premium. Dari 136 sampel, 85,56 persen tidak sesuai ketentuan mutu. Sebanyak 59,78 persen tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dan 21,66 persen tidak sesuai berat kemasan.

Kondisi serupa juga terjadi pada beras medium. Dari 76 merek yang disampel, 88,24 persen tidak sesuai mutu beras. Sebanyak 95,12 persen tidak sesuai HET, dan 9,38 persen tidak sesuai berat kemasan.

Dugaan praktik kecurangan dalam perdagangan beras ini diperkirakan menyebabkan kerugian konsumen yang sangat besar. Total kerugian akibat manipulasi kualitas dan harga di tingkat distribusi mencapai Rp99,35 triliun. Kasus ini sedang dalam proses hukum di kepolisian.

Sinergi Penegakan Hukum dan Pengawasan Berkelanjutan

Untuk mengatasi masalah kecurangan beras, pemerintah mengedepankan sinergi antarlembaga. Kementerian Pertanian, Bapanas, Satgas Pangan, Kejaksaan, hingga Kepolisian terlibat aktif dalam investigasi. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberantas praktik ilegal secara menyeluruh.

Bapanas menegaskan bahwa pengawasan terhadap distribusi beras akan terus diperketat. Hal ini dilakukan melalui kerja sama erat dengan aparat hukum dan lembaga terkait lainnya. Tujuannya adalah mencegah munculnya kembali kasus-kasus serupa di masa mendatang.

Komitmen pemerintah ini menunjukkan keseriusan dalam menjaga integritas rantai pasok pangan nasional. Dengan adanya pengawasan yang ketat dan penindakan tegas, diharapkan praktik kecurangan beras dapat diminimalisir. Ini demi menjamin ketersediaan pangan yang berkualitas dan harga yang adil bagi masyarakat.

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • bapanas
  • distribusi beras
  • harga pangan
  • kecurangan beras
  • kejahatan ekonomi
  • konten ai
  • pangan nasional
  • perlindungan konsumen
  • #planetantara
  • prabowo subianto
  • produksi padi
  • satgas pangan
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
Rekomendasi
  • beijing china

    Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara

    20 Agu 2025
  • ekonomi kukar

    Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!

    20 Agu 2025
  • generasi berkarakter

    UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi

    20 Agu 2025
  • ambon maju

    Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar

    20 Agu 2025
  • bupati maluku tengah

    Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan

    20 Agu 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Kurang dari 24 Jam, Polisi Ringkus Terduga Pelaku Premanisme di Tambora Jakarta Barat

    cctv 16 Agu 2025
  • Viral Mengamen hingga Tengah Malam, Dinsos DKI Lakukan Penertiban Pengamen Anak Secara Persuasif

    Dinsos DKI 12 Agu 2025
  • Bikin Heboh! Wakil Menteri Ketenagakerjaan Tampil dengan Kaus One Piece Dukung Buruh Mogok, Simbol Perlawanan Ketidakadilan?

    Bendera Bajak Laut 8 Agu 2025
  • Viral Minta Rp100 Ribu, Juru Parkir Liar Tanah Abang Ditangkap Polisi

    hukum 30 Jul 2025
  • Kurang dari 24 Jam! Polisi Tangkap Dua Pencuri Tas Kereta di Tambora, Korban Rugi Rp10 Juta

    cctv 29 Jul 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap
  • Kapanlagi.com
  • Otosia
  • Liputan6
  • Fimela
  • Bola.net
  • Brilio
  • Bola.com
  • Merdeka
Connect with us

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.