Trivia: Target Awal 40 Ton, Pasar Murah Beras Tulungagung Polres Jual 85 Ton Beras SPHP!
Polres Tulungagung sukses menggelar Pasar Murah Beras Tulungagung, menjual 85 ton beras SPHP di bawah HET. Simak bagaimana inisiatif ini bantu stabilkan harga!

Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung, Jawa Timur, bekerja sama dengan Perum Bulog, sukses menggelar inisiatif pasar murah beras SPHP. Kegiatan ini bertujuan menstabilkan harga komoditas pangan pokok bagi masyarakat. Inisiatif strategis ini merupakan bagian dari Gerakan Pangan Murah yang digagas pemerintah.
Pasar murah ini dilaksanakan sporadis di 19 wilayah Polsek jajaran Polres Tulungagung. Dimulai sejak Senin, 11 Agustus, hingga Sabtu, 16 Agustus. Hingga Kamis, 14 Agustus, 85 ton beras premium SPHP berhasil didistribusikan. Angka ini jauh melampaui target awal yang ditetapkan.
Beras SPHP ditawarkan Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 per kemasan lima kilogram. Harga ini lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram. Bahkan, jauh di bawah harga pasar yang sempat menyentuh Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram. Program ini menunjukkan komitmen kuat menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Antusiasme Masyarakat dan Pencapaian Luar Biasa
Kapolres Tulungagung, AKBP Mohammad Taat Resdi, mengungkapkan target awal penjualan beras SPHP hanya 40 ton. Target ini ditetapkan untuk delapan hari pelaksanaan. Namun, dalam empat hari pertama saja, capaian penjualan sudah melampaui dua kali lipat dari target tersebut. Ini menunjukkan tingginya minat dan kebutuhan masyarakat terhadap beras terjangkau.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas di berbagai lokasi penjualan. Contohnya, di Polsek Tulungagung Kota dan Polsek Karangrejo, penjualan beras dapat mencapai dua ton per hari. Setiap Polsek rata-rata menyalurkan dua ton beras per hari. Hal ini menjadi indikator positif keberhasilan program distribusi.
Untuk mempermudah akses warga, Polres Tulungagung juga membuka layanan penjualan beras murah di halaman Mapolres. Inisiatif ini memberikan opsi tambahan bagi masyarakat. Warga dapat membeli beras berkualitas dengan harga yang lebih ekonomis. Kehadiran layanan ini sangat membantu meringankan beban ekonomi warga.
Strategi Penjualan dan Dampak Terhadap Stabilitas Harga
Strategi penjualan yang dilakukan secara sporadis di seluruh Polsek jajaran memungkinkan distribusi beras SPHP menjangkau lebih banyak wilayah di Tulungagung. Pendekatan ini memastikan masyarakat di berbagai kecamatan memiliki kesempatan yang sama. Mereka dapat membeli beras dengan harga subsidi. Efisiensi distribusi menjadi kunci sukses program ini.
Dengan semakin banyaknya beras murah yang dijual dan didistribusikan ke masyarakat, diharapkan harga beras di pasaran dapat berangsur turun dan stabil. Penjualan beras SPHP di bawah harga pasar menjadi intervensi langsung yang efektif. Ini bertujuan menekan laju inflasi. Dampak positifnya diharapkan terasa secara luas di seluruh wilayah Tulungagung.
Program Gerakan Pangan Murah ini tidak hanya berhenti pada periode ini. Kapolres Taat Resdi menegaskan kegiatan serupa akan dilanjutkan secara berkala hingga akhir Desember 2025. Skema penyaluran akan dilakukan secara bertahap. Ini menjangkau wilayah kecamatan dan desa-desa yang lebih terpencil. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang.
Jaminan Ketersediaan Stok dan Keberlanjutan Program
Perum Bulog Tulungagung memberikan jaminan penuh terkait ketersediaan stok beras SPHP yang memadai. Jaminan ini sangat penting untuk mendukung keberlanjutan program pasar murah hingga akhir tahun 2025. Dengan stok yang aman, masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan beras murah.
Kerja sama antara Polres Tulungagung dan Bulog menjadi contoh sinergi yang baik. Ini adalah sinergi antara lembaga pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Inisiatif ini tidak hanya membantu masyarakat secara langsung. Program ini juga berkontribusi pada stabilitas ekonomi regional. Diharapkan program ini terus memberikan manfaat besar bagi warga Tulungagung.
Keberlanjutan program pasar murah beras ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang. Ini bertujuan menjaga stabilitas harga pangan. Dengan demikian, masyarakat dapat terus mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Ini adalah langkah proaktif pemerintah daerah mendukung kesejahteraan warganya.