Trump Tunda Larangan TikTok: Perpanjangan 90 Hari
Presiden terpilih AS, Donald Trump, mempertimbangkan perpanjangan 90 hari untuk larangan TikTok di AS, menunda keputusan akhir hingga setelah pelantikannya.
Ancaman Larangan TikTok Ditunda
Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengumumkan kemungkinan perpanjangan waktu 90 hari untuk larangan aplikasi berbagi video TikTok. Keputusan ini diambil setelah Mahkamah Agung AS menolak permohonan TikTok untuk menunda larangan yang seharusnya berlaku pada 19 Januari 2024. Langkah ini menimbulkan pertanyaan besar: akankah TikTok tetap beroperasi di AS?
Alasan Penundaan dan Pertimbangan Hukum
TikTok berargumen bahwa larangan tersebut melanggar kebebasan berbicara yang dijamin Konstitusi AS. Gedung Putih sebelumnya menyatakan bahwa keputusan akhir terkait larangan TikTok sebaiknya diserahkan kepada pemerintahan Trump yang baru dilantik pada 20 Januari. Menanggapi hal ini, Trump menyatakan akan mengambil keputusan sendiri dan mempertimbangkan perpanjangan waktu.
Pernyataan Trump dan Masa Depan TikTok di AS
Dalam wawancara dengan CNN dan NBC News, Trump menyebut perpanjangan 90 hari sebagai opsi yang mungkin dan 'tindakan yang tepat'. Ia menekankan perlunya pemeriksaan cermat atas situasi ini, mengingat dampaknya yang sangat besar. Keputusan final dijanjikan akan diumumkan pada 20 Januari 2024.
Latar Belakang Larangan TikTok
Undang-undang yang ditandatangani Presiden Joe Biden pada April 2024 mewajibkan TikTok untuk berada di bawah kendali perusahaan AS atau menghadapi larangan operasional. Kekhawatiran utama pemerintah AS adalah potensi akses pemerintah China terhadap data pengguna TikTok dan penyebaran propaganda.
TikTok dan Angka Penggunanya
TikTok, aplikasi berbagi video pendek milik perusahaan China ByteDance, diluncurkan pada 2018 dan memiliki sekitar 170 juta pengguna aktif di AS. ByteDance sendiri telah berulang kali membantah kekhawatiran pemerintah AS terkait keamanan data dan penyebaran propaganda.
Kesimpulan
Masa depan TikTok di AS masih belum pasti. Meskipun Trump mempertimbangkan perpanjangan 90 hari, keputusan final akan menentukan apakah aplikasi ini tetap dapat diakses oleh jutaan pengguna di Amerika Serikat. Situasi ini terus menjadi sorotan mengingat implikasi politik dan ekonomi yang luas.