UGM Optimistis: Indonesia Mampu Wujudkan Mobil Nasional
Dosen Teknik Mesin UGM, Dr. Ir. Jayan Sentanuhady, optimis Indonesia dapat menciptakan mobil nasional yang kompetitif dengan fokus pada riset, pengembangan teknologi ramah lingkungan, dan dukungan pemerintah.

Apa kabar Indonesia? Siapa yang tidak ingin melihat Indonesia memiliki mobil nasionalnya sendiri? Di mana wacana ini kembali mencuat? Kapan impian ini akan terwujud? Mengapa mobil nasional penting bagi Indonesia? Dan bagaimana caranya mewujudkannya? Pertanyaan-pertanyaan ini mendapatkan sedikit jawaban dari optimisme yang disampaikan oleh Dr. Ir. Jayan Sentanuhady, Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM. Beliau meyakini bahwa dengan strategi yang tepat, Indonesia berpeluang besar mewujudkan mobil nasional (mobnas) yang mampu bersaing di pasar global.
Pernyataan optimisme tersebut disampaikan pada Jumat, 28 Februari di Yogyakarta. Jayan menekankan pentingnya riset dan pengembangan (RnD) yang terarah dan relevan dengan kebutuhan pasar Indonesia sebagai kunci utama kesuksesan proyek mobnas. Menurutnya, fokus pada desain dan fitur yang sesuai dengan preferensi konsumen, seperti kendaraan berukuran kompak atau yang berkapasitas penumpang besar, akan menjadi penentu daya saing mobnas di masa mendatang.
Lebih lanjut, Jayan melihat tren global otomotif yang beralih ke elektrifikasi sebagai peluang emas bagi Indonesia. Dengan menghadirkan mobil nasional berbasis energi ramah lingkungan, Indonesia tidak hanya dapat bersaing tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi emisi karbon. "Beberapa pabrikan kini berfokus pada mesin ramah lingkungan sehingga apabila mobnas dapat menghadirkan opsi ini tentunya jauh lebih baik," ujarnya.
Tantangan dan Peluang Mewujudkan Mobil Nasional
Meskipun optimis, Jayan mengakui adanya tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan terbesar adalah membangun rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap produk lokal. Ia mencontohkan kesuksesan Vietnam dengan Vinfast sebagai bukti bahwa negara berkembang pun mampu memiliki merek mobil sendiri. "Masyarakat, kata dia, akan bangga manakala kepemilikan mobnas ini berada pada orang Indonesia dan aspek-aspek lainnya dapat ditingkatkan secara beriringan." Dengan demikian, membangun citra positif dan kepercayaan konsumen menjadi krusial.
Selain itu, peran pemerintah juga sangat penting. Dukungan berupa regulasi yang tepat, insentif yang menarik, dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pabrikan otomotif, akan sangat membantu kelancaran pengembangan mobnas. "Pemerintah punya peran untuk memuluskan rencana ini, misalnya dengan regulasi, insentif, atau dengan kerja sama dengan sejumlah pabrikan," tegas Jayan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya telah mengungkapkan rencana pemerintah untuk membangun mobil nasional baru melalui kerja sama dengan pabrikan. Meskipun komponen mobil mungkin tidak sepenuhnya diproduksi dalam negeri, penerapan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal tetap menjadi syarat penting dalam proyek ini.
Sejarah dan Harapan Mobil Nasional Indonesia
Indonesia telah lama bermimpi memiliki mobil nasional sejak era 1970-an. Proyek-proyek seperti Toyota Kijang, Timor, Bimantara, dan Esemka, meskipun dengan hasil yang beragam, mencerminkan semangat nasionalisme dan upaya mengurangi ketergantungan pada produk impor. MV3 Garuda Limousine atau Maung Pindad menjadi contoh terbaru mobil nasional yang diproduksi oleh PT Pindad (Persero).
Dengan menggabungkan riset dan pengembangan yang kuat, dukungan pemerintah yang komprehensif, serta strategi pemasaran yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk mewujudkan mobil nasional yang tidak hanya menjadi simbol kebanggaan nasional, tetapi juga mampu bersaing di pasar global yang semakin kompetitif. Keberhasilan ini membutuhkan komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat.
Kesuksesan proyek mobil nasional tidak hanya akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, tetapi juga akan meningkatkan citra dan daya saing Indonesia di kancah internasional. Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya lokal dan memanfaatkan teknologi terkini, Indonesia dapat menciptakan mobil nasional yang inovatif, ramah lingkungan, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional.