Maung Listrik: Kandidat Mobil Listrik Nasional?
Pemerintah sedang mempertimbangkan mobil taktis Maung produksi Pindad sebagai kandidat mobil listrik nasional untuk mendukung target net zero emission dan mendorong industri otomotif dalam negeri.
![Maung Listrik: Kandidat Mobil Listrik Nasional?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230232.192-maung-listrik-kandidat-mobil-listrik-nasional-1.jpg)
Jakarta, 6 Februari 2024 - Pemerintah tengah mengeksplorasi berbagai opsi untuk mengembangkan kendaraan listrik nasional, dan salah satu kandidat yang mengemuka adalah mobil taktis Maung buatan PT Pindad. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta.
Rapat tersebut membahas strategi investasi di sektor kendaraan listrik, dihadiri oleh Menteri Pertahanan, Direktur Utama PT Pindad, akademisi ITB, dan perwakilan PT TBS Energi. Rosan menekankan komitmen pemerintah untuk tidak hanya bergantung pada investasi asing, tetapi juga memberdayakan industri dalam negeri, termasuk PT Pindad yang selama ini dikenal sebagai produsen alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Pindad dan Pengembangan Kendaraan Listrik
Gagasan menjadikan Maung sebagai mobil listrik nasional didorong oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060, bahkan Presiden Prabowo Subianto berharap target tersebut bisa dicapai lebih cepat. Dengan mengembangkan Maung menjadi kendaraan listrik, pemerintah berharap dapat mempercepat transisi energi dan mendorong industri otomotif nasional menuju era yang lebih ramah lingkungan.
PT Pindad sendiri telah menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan kendaraan listrik. Mereka telah mempersiapkan Morino EV, sebuah kendaraan taktis ringan roda empat bertenaga listrik. Morino EV memiliki spesifikasi yang cukup mumpuni, dengan daya 160 HP/125kW, kecepatan maksimum 100 km/jam, dan jarak tempuh hingga 170 km berkat baterai 292 V (150.000 mAh).
Dukungan dari Kementerian Pertahanan
Dukungan terhadap pengembangan mobil listrik berbasis Maung juga datang dari Kementerian Pertahanan. Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, telah meninjau langsung pengembangan mobil tersebut di PT Pindad pada 9 Januari 2024. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat kesiapan produksi alutsista Pindad, termasuk Maung versi listrik yang siap diluncurkan.
"Kita kan sudah ada Maung, ini mungkin ada pengembangan berikutnya, nanti kita akan bicara, akan kerjakan lebih lanjut lagi," ujar Rosan Roeslani, menekankan potensi pengembangan lebih lanjut dari platform Maung yang sudah ada.
Tantangan dan Peluang
Meskipun potensi pengembangan mobil listrik berbasis Maung sangat menjanjikan, pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai tantangan. Tantangan tersebut antara lain pengembangan teknologi baterai, infrastruktur pendukung, dan daya saing harga di pasar. Namun, peluang yang ditawarkan juga sangat besar, yaitu mendorong inovasi teknologi dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing industri otomotif Indonesia di kancah global.
Keberhasilan proyek ini bergantung pada kolaborasi yang erat antara pemerintah, PT Pindad, dan berbagai pihak terkait. Pemerintah perlu memberikan dukungan penuh berupa insentif, regulasi yang mendukung, dan riset dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan. Dengan demikian, Indonesia dapat mewujudkan ambisi untuk menjadi pemain utama di industri kendaraan listrik global.
Langkah pemerintah ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan industri otomotif nasional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pengembangan mobil listrik nasional tidak hanya sekadar mengikuti tren global, tetapi juga merupakan bagian penting dari strategi untuk mencapai target net zero emission dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.