Jokowi Percepat Target Net Zero Emission 2060 Lewat Dorongan Kendaraan Listrik
Presiden Prabowo Subianto mendorong percepatan target Net Zero Emission (NZE) 2060 Indonesia melalui peningkatan peran pemerintah dalam mendukung industri mobil listrik, khususnya pengembangan baterai dan kendaraan lokal.
![Jokowi Percepat Target Net Zero Emission 2060 Lewat Dorongan Kendaraan Listrik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230221.521-jokowi-percepat-target-net-zero-emission-2060-lewat-dorongan-kendaraan-listrik-1.jpg)
Presiden Prabowo Subianto mengincar percepatan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia di tahun 2060. Salah satu strateginya adalah dengan meningkatkan peran pemerintah dalam menunjang kebutuhan baterai industri mobil listrik.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, seusai rapat terbatas bersama Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2).
"Kita sudah berkomitmen NZE 2060, bahkan keinginan Bapak Presiden bisa lebih cepat," ujar Menteri Bahlil.
Potensi Besar Indonesia di Rantai Pasokan Kendaraan Listrik
Indonesia memiliki potensi besar dalam rantai pasokan kendaraan listrik, terutama berkat sumber daya nikel dan fasilitas daur ulang baterai yang telah ada. Produksi mobil listrik dalam negeri saat ini sekitar 1,2 juta unit per tahun dan terus bertumbuh. Diproyeksikan pada tahun 2030 akan mencapai 2,5 juta unit.
Namun, pengembangan manufaktur kendaraan listrik domestik masih perlu penguatan. Beberapa produsen mobil listrik asing seperti Hyundai, BYD, dan Wuling telah berinvestasi di Indonesia, tetapi beroperasi di bawah merek masing-masing.
Pemerintah Dorong Penguasaan Industri Kendaraan Listrik
Pemerintah ingin Indonesia berperan lebih besar dalam industri ini, termasuk mengembangkan kendaraan lokal seperti mobil Maung. Potensi pengembangan mobil Maung dinilai cukup besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
"Kita akan garap lebih lanjut. Maung sudah ada, kita akan lihat pengembangan ke depan. Fokus saya lebih ke investasi, bagaimana pengembangannya, perhitungannya seperti apa," jelas Menteri Bahlil.
Langkah percepatan target NZE 2060 ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Penguatan industri kendaraan listrik domestik tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun terdapat potensi besar, pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan tersebut antara lain ketersediaan infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian daya (SPKLU) dan pengembangan teknologi baterai yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, diperlukan juga peningkatan sumber daya manusia yang terampil di bidang teknologi kendaraan listrik.
Namun, peluang di sektor ini juga sangat menjanjikan. Dengan dukungan pemerintah dan investasi yang terus mengalir, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik global. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan lingkungan.
Keberhasilan Indonesia dalam mencapai target NZE 2060, atau bahkan lebih cepat, akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk komitmen pemerintah, kerjasama sektor swasta, dan partisipasi masyarakat. Percepatan ini membutuhkan kolaborasi yang kuat antar berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan keberhasilannya.
Kesimpulannya, upaya percepatan target Net Zero Emission melalui pengembangan industri kendaraan listrik merupakan langkah strategis Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Suksesnya program ini akan bergantung pada sinergi yang efektif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.