ULM Peringati 59 Tahun Gugurnya Pahlawan Ampera, Hasanuddin HM
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memperingati 59 tahun gugurnya Hasanuddin HM, pahlawan Ampera, dan meneguhkan diri sebagai kampus perjuangan, mengajak mahasiswa meneladani semangat juang beliau.

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, baru-baru ini memperingati 59 tahun gugurnya Hasanuddin HM, seorang mahasiswa ULM yang menjadi pahlawan dalam peristiwa Amanat Pembelaan Rakyat (Ampera). Peringatan ini sekaligus meneguhkan komitmen ULM sebagai kampus perjuangan, mengingatkan civitas akademika akan pentingnya semangat juang dan pengorbanan.
Peringatan di Taman Makam Pahlawan
Peringatan 59 tahun gugurnya Hasanuddin HM dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan Antasari, Banjarmasin Utara. Rektor ULM, Prof. Ahmad Alim Bachri, memimpin acara tersebut dan menyampaikan pidato yang menekankan pentingnya meneladani semangat juang Hasanuddin HM. Beliau mengajak mahasiswa untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan terus berjuang demi cita-cita bangsa.
"Semangat mendiang Hasanuddin HM tak boleh luntur di hati sanubari seluruh civitas akademika ULM" tegas Rektor ULM dalam pidatonya. Beliau menekankan relevansi nilai-nilai kepahlawanan dengan semangat belajar mahasiswa, yang harus gigih dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan.
Semangat Perjuangan Hasanuddin HM
Hasanuddin HM gugur pada 10 Februari 1966, saat demonstrasi menuntut Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) di Banjarmasin. Kejadian ini terjadi pada masa pemerintahan Orde Lama di bawah Presiden Soekarno. Pengorbanannya menjadi simbol perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan keadilan dan perubahan.
Rektor ULM mengajak mahasiswa untuk belajar dari perjuangan Hasanuddin HM. Bukan hanya sekedar mengingat peristiwa bersejarah, tetapi juga menghayati nilai-nilai perjuangan yang terkandung di dalamnya. Mahasiswa didorong untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan bangsa, menunjukkan semangat yang tak kenal lelah.
Usulan Pembangunan Monumen
Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) ULM, Fauzi Makki, mengungkapkan gagasan untuk membangun relief monumen Hasanuddin HM. Menurutnya, monumen ini penting untuk mengenang perjuangan Hasanuddin HM dan menginspirasi generasi mendatang. Dengan adanya monumen tersebut, perjuangan mahasiswa ULM yang gugur dalam memperjuangkan cita-cita akan terus dikenang dan dihormati.
Gagasan ini diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Pembangunan monumen ini akan menjadi bukti nyata penghormatan ULM terhadap jasa-jasa Hasanuddin HM dan para pahlawan lainnya yang telah berjuang demi bangsa dan negara. Monumen ini juga dapat menjadi tempat edukasi bagi mahasiswa dan masyarakat luas tentang sejarah perjuangan bangsa.
Kampus Perjuangan
ULM secara tegas menyatakan komitmennya sebagai kampus perjuangan. Peringatan ini bukan hanya sekedar seremonial, tetapi merupakan bagian dari upaya untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme dan semangat juang kepada mahasiswa. ULM berharap agar semangat Hasanuddin HM dapat terus menginspirasi mahasiswa untuk menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh dan berintegritas.
Universitas Lambung Mangkurat berkomitmen untuk terus melestarikan nilai-nilai kepahlawanan dan perjuangan. Dengan mengenang jasa-jasa Hasanuddin HM, ULM berharap dapat mencetak generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan, semangat juang, dan komitmen yang tinggi terhadap kemajuan bangsa dan negara. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan arti perjuangan dan pengorbanan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kesimpulan
Peringatan 59 tahun gugurnya Hasanuddin HM menjadi momentum penting bagi ULM untuk meneguhkan diri sebagai kampus perjuangan. Semangat juang Hasanuddin HM diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk terus berjuang demi cita-cita bangsa dan negara. Pembangunan monumen sebagai wujud nyata penghormatan terhadap jasa-jasa beliau juga menjadi langkah konkret dalam melestarikan nilai-nilai kepahlawanan.