Uskup Ambon Ajak Umat Beragama Jalin Kebersamaan di Bulan Ramadhan
Mgr. Seno Ngutra mengajak umat beragama di Maluku untuk menciptakan suasana damai dan saling menghormati selama bulan Ramadhan dan masa Puasa Katolik.

Ambon, 24 Februari 2025 (ANTARA) - Mgr. Seno Ngutra, Uskup Diosis Amboina, menyerukan pesan persatuan dan persaudaraan antarumat beragama di Provinsi Maluku selama bulan Ramadhan 1446 H. Ajakan ini disampaikan di Ambon pada Senin, 24 Februari 2025, menekankan pentingnya kebersamaan dalam menciptakan suasana yang aman dan damai bagi seluruh warga.
Dalam seruannya, Uskup Ngutra mengajak seluruh umat, khususnya di Kota Ambon, untuk saling menjaga dan menghormati satu sama lain. Ia menekankan pentingnya menciptakan suasana kota yang aman, tentram, dan nyaman bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Hal ini semakin bermakna karena bertepatan dengan masa Puasa 40 hari bagi umat Katolik yang dimulai pada 5 Maret hingga 17 April 2025, menjelang perayaan Paskah.
Uskup Ngutra melihat pentingnya momen ini sebagai waktu untuk introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia berharap, melalui ibadah dan tindakan nyata, setiap individu dapat mencerminkan kasih Tuhan kepada sesama, khususnya masyarakat Kota Ambon. Ia juga menyampaikan rasa syukur atas kondisi Maluku yang kini jauh lebih aman dan damai dibandingkan masa lalu yang penuh konflik.
Kerukunan Antarumat Beragama di Maluku
Uskup Ngutra mengapresiasi hubungan persaudaraan antarumat beragama di Maluku yang telah terjalin dengan baik. Ia berharap, hubungan harmonis ini terus dijaga dan bahkan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Sebagai bukti nyata kerukunan, ia mencontohkan kolaborasi TNI dan Polri dalam mengamankan ibadah di gereja dan masjid. Kehadiran Polwan berjilbab di sekitar gereja pada Minggu dan Polwan Kristen di masjid pada Jumat menjadi simbol nyata dari kerukunan tersebut.
Lebih lanjut, Uskup Ngutra juga berpesan kepada umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan untuk memanfaatkan bulan suci ini sebagai momen untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Ia berharap, melalui ibadah Ramadhan, akan terlihat wujud Allah yang penyayang dan penuh belas kasih dalam diri setiap umat Muslim.
Ia menambahkan, "Bahwa inilah hari besar basudara Muslim, kami berharap melalui ibadah Ramadhan kami bisa melihat Allah yang disembah itu ada dalam diri umat Muslim semua, Allah yang peramah, Allah yang belas kasih." Pesan ini menekankan pentingnya implementasi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Toleransi dan Kebersamaan sebagai Modal Pembangunan
Kehidupan beragama yang rukun dan damai di Maluku bukan hanya sekadar slogan, tetapi merupakan modal utama pembangunan daerah. Sikap saling menghormati dan toleransi antarumat beragama menjadi fondasi bagi terciptanya stabilitas sosial dan keamanan. Hal ini juga akan menarik investor dan wisatawan, sehingga berdampak positif bagi perekonomian daerah.
Kerukunan antarumat beragama juga menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia yang masih mengalami konflik horizontal. Maluku dapat menjadi model bagi bagaimana perbedaan agama dapat dijembatani dengan saling pengertian dan kerja sama. Dengan demikian, pembangunan nasional dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
Semoga semangat kebersamaan dan toleransi yang tercipta di Maluku dapat menginspirasi daerah lain untuk membangun hubungan yang harmonis antarumat beragama. Hal ini akan menciptakan Indonesia yang lebih damai, adil, dan makmur.
Dengan adanya kerjasama dan saling pengertian antarumat beragama, diharapkan Maluku dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menciptakan kerukunan dan kedamaian.
Semoga bulan Ramadhan ini membawa berkah dan kedamaian bagi seluruh umat di Maluku dan Indonesia.