Wagub Maluku Ajak Masyarakat Perkuat Toleransi di Idul Fitri
Wakil Gubernur Maluku mengajak masyarakat memperkuat toleransi dalam menyambut Idul Fitri 1446 H dan Hari Raya Nyepi 2025, sebagai wujud persatuan dalam kemajemukan.

Ambon, 24 Maret 2025 - Wakil Gubernur (Wagub) Maluku, Abdullah Vanath, menyerukan penguatan toleransi antar-umat beragama di Maluku dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Seruan ini disampaikan di Ambon pada Senin, 24 Maret 2025, mengingat pentingnya persatuan dalam keberagaman masyarakat Maluku.
Wagub Vanath menekankan pentingnya menjaga keamanan dan memelihara persaudaraan di tengah masyarakat yang majemuk. "Mari kita perkuat toleransi saling menjaga keamanan, untuk memelihara persaudaraan di antara kita," ujarnya. Pernyataan ini disampaikan mengingat Maluku sebagai provinsi kepulauan dengan penduduk yang beragam suku, ras, dan agama, namun tetap menjunjung tinggi prinsip pela gandong.
Konsep pela gandong, yang berarti persaudaraan yang erat, diperkuat dengan semboyan potong di kuku rasa di daging ale rasa beta rasa, yang mengartikan kesamaan perasaan dan pengalaman dalam suka maupun duka. Hal ini semakin relevan mengingat kedekatan Idul Fitri tahun ini dengan Hari Raya Nyepi yang dirayakan umat Hindu pada 29-30 Maret 2025.
Pentingnya Toleransi dan Keragaman di Maluku
Wagub Vanath menjelaskan bahwa toleransi merupakan langkah krusial dalam membangun masyarakat Maluku yang harmonis dan damai. Penguatan toleransi ini dapat dicapai melalui peningkatan pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Pendidikan tersebut diharapkan menjadi fondasi yang kuat bagi terciptanya kerukunan.
Selain pendidikan, pembangunan keharmonisan dan kerja sama antarkomunitas dan antarumat beragama juga penting. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Bukti nyata dari toleransi di Maluku terlihat dari saling menjaga dan menghormati antarumat beragama selama perayaan hari besar keagamaan masing-masing.
Partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung toleransi dan keragaman juga sangat penting. Pengembangan kepemimpinan di tingkat lokal juga berperan penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan toleransi di Maluku akan semakin kuat, dan masyarakat dapat hidup berdampingan secara harmonis dan damai.
Menjaga Persatuan di Tengah Tantangan Ekonomi
Di samping ajakan untuk memperkuat toleransi, Wagub Vanath juga mengajak masyarakat Maluku untuk tetap menjaga persatuan dan mendukung program pemerintah. Hal ini disampaikan mengingat tantangan ekonomi yang dihadapi Maluku, termasuk hutang daerah yang diwarisi dari pemerintahan sebelumnya dan kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
"Pemerintah Provinsi Maluku mengajak seluruh rakyat Maluku untuk bersama menghadapi situasi yang berat di tengah tanggungan hutang daerah yang banyak, juga kebijakan efisiensi dan ini menjadi tantangan tersendiri untuk maju," kata Wagub Vanath. Ajakan ini menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada.
Dengan demikian, penguatan toleransi dan persatuan menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi Maluku, baik di bidang sosial maupun ekonomi. Harapannya, Maluku dapat tetap menjadi contoh keberagaman dan kerukunan di Indonesia.