Visa Baru untuk Mahasiswa Palestina: Dukungan Indonesia Tetap Konsisten
Pemerintah Indonesia akan menerbitkan visa baru bagi mahasiswa Palestina penerima beasiswa, sekaligus menegaskan komitmen dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Jakarta, 2 Maret 2024 - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, mengumumkan rencana pemerintah Indonesia untuk menerbitkan visa baru bagi mahasiswa Palestina penerima beasiswa. Pengumuman ini disampaikan menyusul pertemuan dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, pada Rabu, 26 Februari 2024 di Jakarta.
Pertemuan tersebut membahas kondisi puluhan mahasiswa Palestina penerima beasiswa Indonesia yang visanya telah habis masa berlaku. Situasi konflik di Palestina sebelumnya menghambat keberangkatan mereka untuk memperpanjang visa. Menko Mahendra memastikan, "Kami akan segera memberikan visa baru atau memperpanjang visa yang telah diberikan kepada mereka."
Pernyataan ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia terhadap pendidikan dan masa depan generasi muda Palestina. Selain isu visa, pertemuan tersebut juga membahas berbagai hal krusial lainnya, termasuk upaya diplomasi Palestina dalam menghadapi perubahan peta politik dunia dan pentingnya persatuan negara-negara Arab dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Dukungan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
Dalam pertemuan tersebut, Menko Mahendra menegaskan kembali dukungan konsisten Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina sejak tahun 1948. Ia menekankan pentingnya upaya diplomasi Palestina untuk memperkuat posisi mereka di kancah internasional. Harapannya, Palestina dapat menjalin kerja sama diplomatik dengan negara-negara Arab untuk mencapai konsensus dalam mendukung kemerdekaan negara tersebut.
Selain itu, Menko Mahendra juga menyinggung kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang tidak dapat beroperasi akibat serangan brutal Israel. Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (MER-C), lembaga yang membangun rumah sakit tersebut dengan donasi rakyat Indonesia, telah meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk pemulihan rumah sakit tersebut. Namun, hingga saat ini, upaya tersebut masih terhambat oleh situasi yang tidak kondusif di Gaza. "Namun, sampai hari ini, belum ada kepastian karena situasi di Gaza masih sangat tidak menguntungkan," ujar Menko Mahendra.
Dukungan Indonesia terhadap Palestina bukan hanya sebatas wacana, tetapi telah diwujudkan dalam berbagai bentuk bantuan, termasuk beasiswa pendidikan dan bantuan kemanusiaan. Komitmen ini mencerminkan hubungan persahabatan dan solidaritas yang kuat antara Indonesia dan Palestina.
Situasi Kemanusiaan di Gaza
Duta Besar Zuhair Al-Shun menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan konsisten pemerintah dan rakyat Indonesia bagi kemerdekaan Palestina. Ia juga menyampaikan keprihatinan atas situasi kemanusiaan di Gaza yang membutuhkan perhatian dan bantuan internasional. Ratusan ribu warga Palestina kehilangan tempat tinggal dan akses terhadap makanan serta fasilitas kesehatan.
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Palestina, dan membutuhkan kerja sama internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi. Dukungan Indonesia terhadap Palestina, baik dalam bentuk bantuan kemanusiaan maupun diplomasi, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya pemulihan dan pembangunan kembali Palestina.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen Indonesia yang kuat dalam mendukung kemerdekaan dan kesejahteraan rakyat Palestina. Penerbitan visa baru bagi mahasiswa Palestina merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut. Semoga upaya ini dapat memberikan harapan baru bagi masa depan generasi muda Palestina.
Pemerintah Indonesia berharap agar situasi di Gaza segera membaik dan memungkinkan pemulihan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan akan terus dilakukan untuk mendukung Palestina dalam menghadapi tantangan yang dihadapi.