Wali Kota Bandung: Kartini, Pemikir Besar Lintas Zaman
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut Raden Ajeng Kartini sebagai pemikir besar yang gagasannya relevan hingga kini, menginspirasi kesetaraan gender di Indonesia.
Bandung, 21 April 2024 (ANTARA) - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dalam peringatan Hari Kartini ke-146 di Bandung, Senin, menyatakan bahwa Raden Ajeng Kartini bukan hanya pelopor emansipasi perempuan, melainkan juga seorang pemikir besar yang gagasannya melampaui zaman. Peringatan ini diselenggarakan untuk mengenang perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan melalui pendidikan dan gerakan sosial. Pernyataan ini disampaikan di hadapan masyarakat Bandung yang turut hadir dalam acara peringatan tersebut.
Menurut Wali Kota Farhan, semangat perjuangan Kartini dilandasi oleh kekuatan spiritual dan intelektual yang kuat. Ia melihat karya monumental Kartini, "Habis Gelap Terbitlah Terang", terinspirasi dari nilai-nilai Al-Quran, khususnya Surat Al-Baqarah ayat 157 yang menekankan pentingnya harapan di tengah kesulitan. Farhan menambahkan bahwa pesan ini sangat relevan dengan perjuangan Kartini dalam melawan diskriminasi dan ketertinggalan perempuan pada masanya.
Wali Kota Farhan juga menghubungkan perjuangan Kartini dengan sosok Raden Dewi Sartika, yang ia sebut sebagai "Kartini dari Bandung". Keduanya, menurut Farhan, memiliki semangat juang yang sejalan dalam memajukan perempuan Indonesia. Meskipun pendekatannya berbeda, Kartini dengan pemikirannya yang visioner dan Dewi Sartika dengan aksi nyata di bidang pendidikan, keduanya telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan perempuan Indonesia.
Kartini dan Relevansi di Era Modern
Gagasan-gagasan Kartini tentang emansipasi perempuan tetap relevan hingga saat ini. Di era modern, perjuangan untuk kesetaraan gender masih terus berlanjut. Banyak perempuan yang masih menghadapi berbagai tantangan dalam meraih hak-hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Oleh karena itu, semangat Kartini untuk memperjuangkan pendidikan dan kemajuan perempuan harus terus diwariskan kepada generasi penerus.
Pemikiran Kartini tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan menjadi kunci utama dalam pemberdayaan perempuan. Pendidikan membuka akses bagi perempuan untuk meraih potensi terbaiknya dan berkontribusi secara maksimal bagi masyarakat. Dengan pendidikan, perempuan dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Perjuangan Kartini juga menginspirasi banyak perempuan untuk berani menyuarakan aspirasinya dan memperjuangkan hak-haknya. Kartini mengajarkan pentingnya keberanian dan tekad untuk melawan ketidakadilan dan diskriminasi. Semangat ini harus terus dihidupkan agar perempuan dapat mencapai kesetaraan dan keadilan gender.
Dewi Sartika: Jejak Perjuangan di Bandung
Raden Dewi Sartika, sebagai tokoh penting dari Bandung, memberikan kontribusi besar dalam bidang pendidikan perempuan. Ia mendirikan Sekolah Kautamaan Istri, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi perempuan untuk belajar dan mengembangkan diri. Sekolah ini menjadi bukti nyata dari komitmen Dewi Sartika dalam memajukan perempuan melalui pendidikan.
Kontribusi Dewi Sartika sangat penting dalam konteks sejarah emansipasi perempuan di Indonesia. Ia menunjukkan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam memberdayakan perempuan dan meningkatkan kualitas hidupnya. Sekolah Kautamaan Istri menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menjadi alat untuk melawan ketidaksetaraan dan diskriminasi.
Warisan Dewi Sartika berupa Sekolah Kautamaan Istri menjadi inspirasi bagi banyak lembaga pendidikan lainnya yang fokus pada pemberdayaan perempuan. Semangat dan dedikasinya dalam memajukan perempuan melalui pendidikan patut diteladani oleh generasi penerus.
Komitmen Kota Bandung untuk Kesetaraan Gender
Wali Kota Farhan menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bandung untuk menjadikan Bandung sebagai kota yang ramah perempuan dan menjunjung tinggi kesetaraan gender. Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, Pemerintah Kota Bandung memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp2 juta kepada para perempuan kepala keluarga (Pekka) melalui kolaborasi dengan Baznas Kota Bandung.
Para perempuan penerima bantuan ini disebut sebagai "Kartini masa kini", perempuan-perempuan tangguh yang secara diam-diam telah membawa perubahan di masyarakat. Bantuan ini diharapkan dapat membantu mereka meningkatkan perekonomian keluarga dan meningkatkan kesejahteraan hidup.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Bandung serius dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan mewujudkan kesetaraan gender. Dengan memberikan akses pada kesempatan ekonomi, perempuan dapat lebih mandiri dan berkontribusi lebih besar bagi pembangunan kota.
Peringatan Hari Kartini di Bandung bukan hanya sekadar seremonial, melainkan juga momentum untuk merefleksikan perjuangan Kartini dan tokoh-tokoh perempuan lainnya, serta komitmen untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender di Indonesia. Semangat Kartini dan Dewi Sartika harus terus diwariskan kepada generasi muda agar cita-cita emansipasi perempuan dapat terwujud sepenuhnya.