Wali Kota Bukittinggi Izinkan Warga Buka Pasa Pabukoan di Eks Stasiun Kereta Api
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengizinkan warga sekitar eks stasiun kereta api untuk membuka Pasa Pabukoan selama Ramadhan dengan penataan dan aturan yang jelas.

Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Ramlan Nurmatias, memberikan lampu hijau kepada warga sekitar kawasan eks stasiun kereta api untuk menggelar pasar takjil atau yang dikenal sebagai "Pasa Pabukoan" selama bulan Ramadhan. Keputusan ini diambil setelah menerima pengajuan resmi dari warga setempat yang ingin memanfaatkan momen Ramadhan untuk menambah penghasilan. Izin tersebut diberikan dengan sejumlah syarat dan ketentuan yang bertujuan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama.
Langkah Wali Kota Ramlan ini diawali dengan kunjungan langsung ke lokasi eks stasiun kereta api pada Minggu (2/4). Di sana, beliau meninjau langsung area yang akan digunakan sebagai lokasi Pasa Pabukoan. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan lokasi dan memastikan penataan yang baik sesuai dengan rencana yang telah disepakati.
Dalam keterangannya, Wali Kota Ramlan menjelaskan bahwa izin diberikan dengan catatan bahwa lokasi tersebut tidak boleh disewakan karena merupakan aset pemerintah. "Bukittinggi belum memiliki pasa pabukoan yang permanen. Kebetulan, warga di kawasan stasiun mengajukan surat untuk diberikan kesempatan. InsyaAllah kita izinkan dengan catatan tempat ini tidak boleh disewakan karena milik pemerintah. Pungutan hanya untuk kebersihan saja," jelas Ramlan.
Pasa Pabukoan di Eks Stasiun: Aturan dan Ketentuan
Wali Kota Ramlan menetapkan sejumlah aturan untuk Pasa Pabukoan di eks stasiun kereta api. Pasa Pabukoan diizinkan beroperasi mulai pukul 16.00 WIB. Setiap pedagang hanya diperbolehkan menempati satu lapak dengan jarak minimal dua meter dari dinding stasiun. Area seberang jalan akan difungsikan sebagai lahan parkir untuk menjamin kelancaran lalu lintas.
Ramlan memperkirakan lokasi tersebut mampu menampung sekitar 60 pedagang. "Diperkirakan lokasi ini dapat menampung 60 pedagang, yang memang dikhususkan bagi warga stasiun. Karena yang memasukkan surat memang warga stasiun," tambahnya. Prioritas diberikan kepada warga sekitar stasiun yang telah mengajukan permohonan secara resmi.
Selain pengaturan lokasi dan jumlah pedagang, Wali Kota Ramlan juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama Pasa Pabukoan berlangsung. "Sehingga kenyamanan bagi pedagang, pembeli, masyarakat sekitar dan pengguna jalan raya dapat terus terjaga," pesan Ramlan.
Menjaga Ketertiban dan Kenyamanan Bersama
Dengan adanya Pasa Pabukoan di eks stasiun kereta api, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian warga sekitar. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada kesadaran dan kerjasama semua pihak. Pedagang diharapkan untuk menaati aturan yang telah ditetapkan, sementara pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan dan ketertiban selama berada di lokasi.
Pemerintah Kota Bukittinggi juga akan berperan aktif dalam mengawasi dan memastikan kelancaran Pasa Pabukoan. Hal ini termasuk memastikan kebersihan lingkungan, keamanan, dan ketertiban lalu lintas di sekitar lokasi. Dengan demikian, Pasa Pabukoan di eks stasiun kereta api diharapkan dapat menjadi salah satu daya tarik wisata religi selama bulan Ramadhan di Bukittinggi.
Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberdayakan masyarakat dan memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan. Dengan adanya aturan yang jelas dan pengawasan yang ketat, diharapkan Pasa Pabukoan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Keberhasilan Pasa Pabukoan ini juga akan menjadi tolok ukur bagi pengembangan pasar serupa di masa mendatang. Semoga dengan adanya Pasa Pabukoan ini dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar dan memberikan warna tersendiri bagi suasana Ramadhan di Bukittinggi.