Pemkot Pariaman Dirikan Dua Pasar Takjil untuk Ramadhan, Gerakkan Ekonomi dan Jamin Keamanan Konsumen
Pemerintah Kota Pariaman dirikan dua pasar takjil atau 'pabukoan' selama Ramadhan 1446 H di Pasar Rakyat Pariaman dan Pasar Kurai Taji untuk memudahkan masyarakat berbuka puasa dan menunjang perekonomian lokal, dengan pengawasan ketat dari BPOM.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat, telah mendirikan dua pasar takjil, yang dikenal sebagai 'pasar pabuakoan', untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H. Pasar-pasar ini bertujuan untuk memudahkan warga dalam mencari makanan dan minuman berbuka puasa sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dua lokasi pasar pabuakoan tersebut terletak di tempat yang strategis dan mudah diakses masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Pariaman, Alyendra, menjelaskan bahwa pasar pabuakoan pertama berada di kawasan parkiran Lapangan Merdeka, Pasar Rakyat Pariaman, sedangkan yang kedua terletak di lapangan parkir depan Los Lambuang, Pasar Kurai Taji. Pemilihan lokasi ini mempertimbangkan aksesibilitas dan kepadatan penduduk di sekitarnya, sehingga diharapkan dapat menjangkau lebih banyak warga.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan takjil, tetapi juga untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Pariaman. Dengan menyediakan tempat berjualan yang terorganisir, Pemkot Pariaman berharap dapat meningkatkan pendapatan para pedagang dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal selama bulan Ramadhan.
Lokasi Strategis dan Pengawasan Ketat
Diperkirakan masing-masing pasar pabuakoan akan diramaikan oleh 20 hingga 25 pedagang yang menawarkan beragam menu takjil dengan cita rasa yang bervariasi. Pemkot Pariaman menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan pangan. Sosialisasi secara intensif telah dilakukan kepada para pedagang untuk memastikan makanan dan minuman yang dijual aman dikonsumsi.
Tidak hanya itu, Pemkot Pariaman juga menjalin kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang. BPOM dijadwalkan akan melakukan pengawasan di kedua pasar pabuakoan pada tanggal 10 April. Meskipun pengawasan difokuskan pada dua pasar utama, Pemkot Pariaman berharap BPOM juga dapat meluaskan pengawasan ke lokasi penjualan takjil lainnya di Kota Pariaman.
Alyendra menambahkan bahwa Pemkot Pariaman berharap dapat memperluas cakupan pengawasan BPOM agar lebih merata. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kesehatan konsumen yang membeli takjil selama bulan Ramadhan. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati hidangan berbuka puasa dengan tenang dan aman.
Momentum UMKM dan Tradisi Lokal
Bulan Ramadhan, menurut Alyendra, merupakan momentum yang baik bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan. Oleh karena itu, Pemkot Pariaman konsisten memfasilitasi para pelaku UMKM dengan menyediakan pasar pabuakoan setiap tahunnya. Jumlah dan lokasi pasar pabuakoan tahun ini hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan konsistensi program ini.
Meskipun Pemkot Pariaman telah menyediakan pasar pabuakoan, banyak warga yang juga memanfaatkan halaman rumah dan persimpangan jalan untuk berjualan takjil. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menyambut bulan Ramadhan dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi selama bulan suci tersebut. Fenomena ini juga menjadi bagian dari tradisi lokal yang unik.
Pasar pabuakoan di Pasar Rakyat Pariaman menawarkan berbagai macam makanan dan minuman yang menggugah selera. Sementara itu, Pasar pabuakoan di Pasar Kurai Taji memiliki ciri khas tersendiri, yaitu dengan adanya Katupek Gulai Tunjang, hidangan khas daerah tersebut yang menambah kekayaan kuliner di Kota Pariaman selama Ramadhan.
Dengan adanya pasar pabuakoan ini, diharapkan masyarakat Kota Pariaman dapat dengan mudah menemukan takjil untuk berbuka puasa, sekaligus mendukung perekonomian lokal dan menjaga keamanan serta kesehatan pangan selama bulan Ramadhan. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam memberdayakan UMKM dan memenuhi kebutuhan masyarakat.