Wali Kota Semarang Usul Romo Mangun Jadi Pahlawan Nasional: Pejuang di Dua Zaman
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mendukung usulan Romo Mangunwijaya sebagai pahlawan nasional karena perjuangannya di masa kemerdekaan dan pasca-kemerdekaan dalam membela hak-hak rakyat.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengusulkan mendiang Romo Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau Romo Mangun sebagai pahlawan nasional. Pengusulan ini disampaikan pada Selasa, 11 Maret 2024, seusai Misa Kudus di Gereja Katedral Semarang bersama Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko. Menurut Wali Kota, Romo Mangun merupakan sosok pejuang yang luar biasa, aktif berjuang baik di masa penjajahan maupun setelah Indonesia merdeka.
Agustina menjelaskan bahwa Romo Mangun tidak hanya dikenal sebagai seorang pastor, tetapi juga sebagai budayawan, arsitek, penulis, aktivis sosial, dan pejuang hak-hak rakyat kecil. Perjuangannya membela kaum marginal dan memperjuangkan keadilan menjadi bukti nyata dedikasinya. "Beliau adalah pejuang kekinian ya. Beliau hidup di antara dua zaman yang jarang dimiliki oleh banyak orang," ungkap Wali Kota Semarang.
Dedikasi Romo Mangun terlihat jelas dalam berbagai aksi nyata. Ia terlibat dalam kegiatan aktivisme pada masa pemerintahan Soeharto, membela hak-hak rakyat yang terpinggirkan. Bahkan, saat masa penjajahan, ia turut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Salah satu contohnya adalah perjuangannya di Kali Code dan pembelaannya terhadap masyarakat yang terdampak pembangunan Waduk Kedung Ombo.
Perjuangan Romo Mangun di Berbagai Bidang
Selain kiprahnya sebagai aktivis sosial, Romo Mangun juga dikenal sebagai seorang penulis yang inspiratif. Karya-karyanya, seperti novel "Burung-Burung Manyar", mampu menggugah hati dan pikiran pembaca. Karya-karya tulisannya yang beragam, menurut Wali Kota, mencerahkan dan menggerakkan banyak orang. "Karya tulisannya berbagai macam, termasuk diantaranya novel yang paling saya sukai itu Burung-Burung Manyar itu adalah menggerakkan mencerahkan pikiran manusia. Ini yang mungkin orang enggak begitu 'aware' ya. Tahunya kan selalu hal yang monumental gitu,' terang Agustina.
Sebagai seorang arsitek, Romo Mangun juga telah berkontribusi dalam pembangunan berbagai bangunan yang bermakna sosial. Ia selalu mengedepankan aspek kemanusiaan dan keadilan dalam setiap karyanya. Hal ini menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Romo Mangun juga dikenal sebagai seorang pastor yang dekat dengan umatnya. Ia tidak hanya menjalankan tugas keagamaan di altar, tetapi juga terjun langsung ke tengah masyarakat untuk membantu mereka yang membutuhkan. Ia menjadi gembala sejati yang mengayomi dan memperjuangkan kesejahteraan umatnya.
Alasan Pendukung Usulan Romo Mangun sebagai Pahlawan Nasional
Agustina menilai bahwa Romo Mangun sangat layak menyandang gelar pahlawan nasional. Menurutnya, sosok Romo Mangun unik dan inspiratif karena perannya sebagai tentara rakyat, penggerak sosial, pastor, dan penulis. "Menurut saya pengusulan Romo Mangunwijaya sebagai pahlawan nasional adalah sesuatu yang sangat baru yang mungkin belum pernah ada ya. Tentara Nasional, penggerak, dia juga pastor dan seorang penulis. Ini unik menurut saya sih," pungkas Agustina.
Berbagai kontribusi Romo Mangun bagi bangsa dan negara, baik di masa perjuangan maupun pasca kemerdekaan, menjadi dasar kuat bagi usulan ini. Perjuangannya yang konsisten dan komprehensif dalam membela hak-hak rakyat dan memperjuangkan keadilan membuatnya pantas mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan nasional.
Usulan ini diharapkan dapat mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan dan mengkaji lebih lanjut jasa-jasa Romo Mangun bagi bangsa dan negara. Semoga perjuangannya yang luar biasa akan selalu dikenang dan menginspirasi generasi penerus bangsa.