Wamendikbudtek Kembangkan Potensi Unik Siswa Lewat Kurikulum Merdeka
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikbudtek) Atip Latipulhayat menekankan pentingnya pengembangan potensi unik setiap siswa melalui Kurikulum Merdeka dan pembelajaran yang menyenangkan.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikbudtek), Atip Latipulhayat, baru-baru ini mengunjungi SMAN 1 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, untuk meninjau implementasi Kurikulum Merdeka. Dalam kunjungan tersebut, beliau menekankan pentingnya peran sekolah dalam menggali dan mengembangkan kecerdasan unik setiap siswa. Kunjungan tersebut dilakukan pada Minggu, 16 Maret 2024 di Jakarta.
Menurut Wamendikbudtek, setiap siswa memiliki kecerdasan dan bakat yang berbeda-beda. Ada yang unggul dalam bidang akademik, seni, olahraga, atau keterampilan lainnya. Sekolah, menurutnya, harus menjadi lingkungan yang mendukung dan mengasah potensi tersebut agar siswa dapat berkembang sesuai minat dan bakatnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Lebih lanjut, Wamendikbudtek juga menyoroti pentingnya penerapan joyful learning atau pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang positif, membangun minat, dan semangat siswa dalam memahami materi pelajaran, sehingga mengurangi tekanan belajar yang dapat menghambat perkembangan potensi mereka.
Kurikulum Merdeka dan Pengembangan Potensi Siswa
Kurikulum Merdeka, yang saat ini tengah diimplementasikan di berbagai sekolah di Indonesia, dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi sekolah dalam mengembangkan program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Hal ini memungkinkan sekolah untuk lebih fokus pada pengembangan potensi unik setiap siswa, bukan hanya pada pencapaian nilai akademik semata.
Dalam kunjungannya, Wamendikbudtek Atip Latipulhayat memberikan apresiasi terhadap upaya SMAN 1 Padalarang dalam mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek, seperti pengelolaan hidroponik. Inovasi ini dinilai efektif untuk meningkatkan keterampilan pertanian modern bagi siswa dan sekaligus memperkenalkan teknologi terkini dalam bidang pertanian.
Selain itu, Wamendikbudtek juga mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, seperti Pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler dianggap penting untuk melatih kedisiplinan, keterampilan, dan memperkuat pendidikan karakter siswa.
Pentingnya Literasi dan Numerasi
Wamendikbudtek menyoroti rendahnya tingkat literasi siswa di Indonesia. Beliau menekankan pentingnya peningkatan pemahaman membaca, bukan hanya sekedar kemampuan membaca dasar. Peningkatan literasi dan numerasi dianggap krusial untuk kesuksesan siswa di masa depan.
"Tingkat literasi siswa masih tertinggal. Oleh karena itu peningkatan pemahaman membaca menjadi fokus utama, bukan sekadar kemampuan membaca dasar," kata Wamendikbudtek Atip Latipulhayat.
Penguasaan literasi dan numerasi yang baik akan membantu siswa dalam memahami berbagai informasi dan memecahkan masalah dengan lebih efektif. Keterampilan ini juga sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang pekerjaan di masa depan.
Pendidikan Holistik untuk Masa Depan
Wamendikbudtek menegaskan bahwa pendidikan yang ideal tidak hanya berfokus pada nilai akademik, tetapi juga membangun karakter dan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menjawab tantangan ini dengan memberikan ruang yang lebih luas bagi pengembangan potensi siswa secara holistik.
Dengan demikian, sekolah diharapkan dapat berperan aktif dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi unik setiap siswa, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, dan membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mencetak generasi muda yang cerdas, terampil, dan berkarakter.
Sekolah diharapkan mampu menjadi wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang sukses dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.