Wamentrans Ajak Universitas Dukung Desa Wisata Transmigrasi
Wakil Menteri Transmigrasi mengajak universitas di Indonesia untuk mendukung pengembangan 61 desa wisata tematik di kawasan transmigrasi guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans), Viva Yoga Mauladi, mengajak civitas akademika dari berbagai universitas di Indonesia untuk berkolaborasi dalam pengembangan 61 desa wisata di kawasan transmigrasi. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan pemberdayaan warga transmigran. Desa-desa wisata tersebut menawarkan beragam tema, mulai dari agrowisata hingga wisata pantai, tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.
Kementerian Transmigrasi mencatat terdapat tujuh kelompok desa wisata tematik: agrowisata, budaya, edukasi, gunung, kuliner, sungai, dan pantai. Desa wisata tematik agrowisata misalnya, tersebar di Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Gorontalo, dan Sulawesi Selatan. Sementara itu, desa wisata tematik kuliner terpusat di Sulawesi Tenggara. Distribusi desa wisata tematik lainnya juga beragam dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Kerja sama dengan perguruan tinggi dinilai penting untuk keberhasilan pengembangan desa wisata ini. Wamentrans menyatakan kesiapannya untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, dalam upaya meningkatkan potensi desa wisata di kawasan transmigrasi dan memberikan kontribusi ekonomi bagi warga transmigran dan masyarakat sekitar. Rektor Universitas Esa Unggul, Arief Kusuma Among Praja, telah menyampaikan kesiapan universitasnya untuk berpartisipasi dalam pengembangan ini.
Potensi Desa Wisata Tematik di Kawasan Transmigrasi
Sebanyak 61 desa wisata di kawasan transmigrasi menawarkan berbagai tema menarik bagi wisatawan. Keberagaman tema ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Keragaman tema tersebut meliputi agrowisata, budaya, edukasi, wisata gunung, kuliner, wisata sungai, dan wisata pantai. Setiap tema menawarkan daya tarik unik yang khas dari masing-masing daerah.
Distribusi desa wisata tematik ini tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki kawasan transmigrasi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan. Pemerataan pembangunan dan pengembangan desa wisata ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah.
Dengan dukungan dari perguruan tinggi, diharapkan pengembangan desa wisata ini dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Universitas dapat berkontribusi dalam hal perencanaan, pelatihan, dan manajemen desa wisata. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan model pengembangan desa wisata yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat setempat.
Pembinaan dan Pelatihan Warga Transmigran
Wamentrans menekankan pentingnya pembinaan dan pelatihan bagi warga transmigran dalam rangka mendukung pengembangan sektor pariwisata. Pelatihan yang diberikan meliputi pelayanan kepariwisataan, pengembangan UMKM, penguatan kesadaran hukum, dan pengetahuan lainnya yang relevan. Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat setempat agar mampu mengelola dan mengembangkan desa wisata secara mandiri.
Peningkatan kapasitas warga transmigran melalui pelatihan ini sangat penting untuk keberhasilan pengembangan desa wisata. Dengan kemampuan yang memadai, warga transmigran dapat memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan dan mengelola usaha pariwisata secara profesional. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pentingnya pelatihan ini juga untuk memastikan keberlanjutan pengembangan desa wisata. Dengan sumber daya manusia yang terampil, desa wisata dapat dikelola secara profesional dan berkelanjutan. Hal ini akan memastikan bahwa pengembangan desa wisata dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.
Kerja sama yang terjalin antara Kementerian Transmigrasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, diharapkan dapat merealisasikan rencana kolaborasi secara konkret untuk mengembangkan kawasan transmigrasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan desa wisata ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan transmigrasi dan mengurangi kesenjangan ekonomi.