Waspada Banjir! BPBD HST Imbau Warga Kaki Gunung Meratus
BPBD Hulu Sungai Tengah meminta warga di kaki Pegunungan Meratus waspada potensi banjir akibat luapan Sungai Barabai, Hantakan, dan Haruyan setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada 26 Januari 2024.

Banjir di Hulu Sungai Tengah (HST) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, mengeluarkan imbauan waspada banjir kepada warga yang bermukim di kaki Pegunungan Meratus. Peringatan ini menyusul tingginya curah hujan yang mengakibatkan luapan sungai di beberapa titik pada Minggu, 26 Januari 2024.
Kepala Pelaksana BPBD HST, Akhmad Apandi, menyatakan beberapa wilayah tergenang usai hujan deras mengguyur sejak Minggu pagi. Beliau menekankan pentingnya kewaspadaan bagi warga yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan banjir di sekitar Pegunungan Meratus. "Debit air sungai meningkat signifikan akibat hujan dengan intensitas beragam, menyebabkan luapan air," ujar Apandi. "Tetap waspada, namun jangan panik."
Imbauan BPBD HST tidak hanya sebatas peringatan. Apandi juga mengimbau masyarakat untuk melakukan sejumlah langkah antisipasi. "Amankan aliran listrik, barang-barang berharga, dan pastikan ketersediaan air bersih," pesannya. Langkah-langkah ini penting untuk meminimalisir kerugian akibat banjir.
Luapan terjadi di beberapa sungai utama di HST. Informasi yang dihimpun BPBD menunjukkan genangan air disebabkan luapan Sungai Barabai, Sungai Hantakan, dan Sungai Haruyan. Kenaikan debit air cukup signifikan, mengganggu aktivitas warga.
Laporan dari lapangan memperkuat peringatan BPBD. Bripka Siraji Muntaha dari Polsek Haruyan melaporkan genangan air setinggi lutut orang dewasa di sekitar Polsek Haruyan, bahkan merendam jalan dan pemukiman sekitar pukul 19.15 WITA pada Minggu malam. Kenaikan debit air di wilayah ini mencapai sekitar 40 sentimeter.
Situasi serupa juga dilaporkan dari lokasi lain. Bripka Riri, anggota kepolisian lainnya, melaporkan kenaikan debit air di Wisata Manggasang, Sungai Hantakan, yang mencapai satu meter sejak pukul 16.30 WITA. "Air sangat keruh dan alirannya deras, kiriman dari Hulu Meratus," lapor Riri. Kondisi ini menggambarkan besarnya volume air yang turun dari pegunungan.
Hujan diperkirakan masih akan berlanjut. Oleh karena itu, BPBD HST dan aparat keamanan setempat terus memantau situasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan siaga menghadapi potensi banjir susulan. Keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam menghadapi kondisi ini. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam upaya mitigasi bencana.