Waspada Banjir Sarjana: Pemkot Kediri Dorong Lulusan Kuliah Lebih Unggul
Pemerintah Kota Kediri mengingatkan maraknya fenomena 'banjir sarjana' dan mendorong lulusan perguruan tinggi untuk lebih terampil, berwirausaha, serta berkontribusi pada perekonomian daerah, terutama dengan hadirnya Bandara Dhoho.
Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, baru-baru ini menyoroti fenomena 'banjir sarjana' yang sedang marak terjadi. Penjabat Wali Kota Kediri, Zanariah, menyampaikan kekhawatirannya terkait banyaknya lulusan sarjana yang perlu berjuang lebih keras untuk bersaing. Pernyataan ini disampaikan pada Sabtu, 25 Januari 2024, saat menghadiri wisuda ke-58 Universitas Kadiri (Unik).
Menurut Zanariah, 'banjir sarjana' ini disebabkan oleh beberapa faktor. Kesalahan pencocokan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan pasar kerja menjadi salah satu penyebab utama. Selain itu, minimnya pengalaman kerja dan jiwa kewirausahaan juga turut berkontribusi terhadap masalah ini. Ia menekankan pentingnya lulusan perguruan tinggi untuk tidak hanya mengandalkan ijazah saja.
Lebih lanjut, Zanariah mendorong para lulusan untuk berani berwirausaha dan meningkatkan peluang kerja sama. Membangun integritas diri juga menjadi pesan penting yang disampaikan. Hadirnya Bandara Internasional Dhoho Kediri dinilai sebagai peluang besar bagi para lulusan untuk berkontribusi pada perekonomian daerah. Pemerintah Kota Kediri berharap para sarjana dapat memanfaatkan peluang ini dengan membuka berbagai usaha di sekitar bandara.
Dalam acara wisuda yang dihadiri 974 mahasiswa tersebut, Zanariah juga menyampaikan harapannya agar para lulusan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan Kota Kediri dan Indonesia. Ia menekankan pentingnya penerapan ilmu dan keahlian yang didapatkan selama masa studi dalam kehidupan nyata. Tantangan dan peluang di dunia kerja harus dihadapi dengan persiapan yang matang.
Tidak hanya kepada lulusan, Zanariah juga berharap pihak kampus terus berinovasi dalam kurikulum dan kegiatan kemahasiswaan. Kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman sangat penting untuk mencetak lulusan yang siap kerja. Kolaborasi dengan berbagai pihak juga dibutuhkan untuk menciptakan link and match yang baik antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Universitas Kadiri, sebagai contoh, telah berkontribusi nyata terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri yang mencapai angka 81,88 pada tahun 2024.
Pj Wali Kota Kediri juga mengapresiasi peran Universitas Kadiri sebagai katalisator perubahan melalui program pengabdian masyarakat, penelitian, dan pengembangan. Acara wisuda tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Dyah Sawitri, Ketua Pembina Yayasan Sudanco Supriyadi Walisongo IGG Heru Marwanto, dan Rektor Universitas Kadiri Djoko Rahardjo.
Kesimpulannya, Pemerintah Kota Kediri menyadari tantangan 'banjir sarjana' dan menyerukan pentingnya pengembangan kompetensi, jiwa kewirausahaan, dan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha untuk menciptakan lulusan yang siap bersaing dan berkontribusi bagi pembangunan daerah. Kesempatan yang muncul dari pembangunan infrastruktur seperti Bandara Dhoho harus dimanfaatkan secara optimal.