Waspada! Mebel Tiongkok Banjiri Pasar, Jepara Harus Siap Bersaing
HIMKI Jepara mengingatkan pelaku usaha mebel lokal untuk meningkatkan daya saing menghadapi produk impor dari Tiongkok yang semakin membanjiri pasar Indonesia.

Jepara, Jawa Tengah, 22 April 2024 - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Kabupaten Jepara mengingatkan para pelaku usaha mebel dan ukir di Jepara untuk bersiap menghadapi persaingan ketat dengan produk mebel impor, khususnya dari Tiongkok yang semakin mendominasi pasar dalam negeri. Ketua HIMKI Jepara Raya, Hidayat Hendra Sasmita, menyampaikan hal ini dalam acara Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah DPD HIMKI Jepara Raya di Lucca Ballroom Bandengan. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Jepara, Witiarso Utomo; Wakil Bupati Jepara, Ibnu Hajar; dan Penjabat Sekretaris Daerah Jepara, Ary Bachtiar.
Masuknya produk mebel Tiongkok ke Indonesia menjadi tantangan serius bagi industri mebel Jepara. Hendra menekankan perlunya antisipasi dan strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan ini. Ia menambahkan bahwa ketidakpastian ekonomi global, termasuk perang tarif antarnegara, semakin memperumit situasi. Oleh karena itu, kolaborasi dan peningkatan pengetahuan di antara pelaku usaha mebel Jepara menjadi kunci keberhasilan.
"Masuknya mebel dari luar negeri ini, terlebih Tiongkok ke pasar Indonesia harus diantisipasi dengan berbagai langkah untuk menghadapi produk impor tersebut," ujar Hendra. Ia juga menekankan pentingnya efisiensi di bidang produksi dan keuangan untuk meningkatkan daya saing.
Tantangan dan Solusi Industri Mebel Jepara
Bupati Jepara, Witiarso Utomo, mengakui adanya kemunduran ekspor mebel Jepara dalam tiga tahun terakhir. Namun, ia juga menyampaikan telah berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi, terutama terkait perang tarif ekspor, khususnya dengan Amerika Serikat. Meskipun ada tantangan, Bupati optimistis target ekspor sebesar 200 juta USD masih dapat dicapai. Ia menegaskan komitmennya untuk mendukung industri mebel dan ukir Jepara agar tetap berjaya.
Dukungan tersebut mencakup berbagai upaya, termasuk rencana pembangunan gedung eksibisi oleh HIMKI untuk pameran mebel dan ukir Jepara sepanjang tahun. "Kita dukung HIMKI punya gedung sendiri. Eksibisi tunggal silakan diajukan anggarannya akan kami dukung. Jika mau pameran di luar negeri juga siap dukung karena kita serius mendukung kemajuan mebel Jepara," kata Bupati Witiarso.
Selain itu, Bupati juga menekankan pentingnya kekompakan para pelaku usaha ekspor mebel Jepara dalam menata harga produk agar tidak saling menjatuhkan. Langkah ini dianggap efektif untuk melawan praktik-praktik tidak sehat di pasar daring.
Strategi Peningkatan Daya Saing
HIMKI Jepara Raya menyadari pentingnya strategi untuk menghadapi persaingan dengan produk mebel Tiongkok. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan adalah:
- Efisiensi Produksi: Mengoptimalkan proses produksi untuk menekan biaya dan meningkatkan produktivitas.
- Manajemen Keuangan: Mengelola keuangan secara efektif dan efisien untuk memastikan keberlangsungan usaha.
- Inovasi Produk: Mengembangkan produk-produk mebel yang inovatif dan memiliki nilai tambah.
- Peningkatan Kualitas: Memastikan kualitas produk mebel Jepara tetap terjaga dan bahkan ditingkatkan.
- Kolaborasi dan Jaringan: Membangun kerjasama antar pelaku usaha untuk menghadapi tantangan bersama.
- Promosi dan Pemasaran: Meningkatkan promosi dan pemasaran produk mebel Jepara baik di pasar domestik maupun internasional.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari pemerintah, diharapkan industri mebel Jepara dapat tetap eksis dan bersaing di pasar global. Kekompakan dan inovasi menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan yang ada. Pentingnya menjaga kualitas dan harga produk, serta melawan praktik-praktik tidak sehat di pasar daring juga harus menjadi perhatian utama.
HIMKI Jepara dan pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan industri mebel Jepara. Harapannya, mebel Jepara dapat kembali berjaya di kancah internasional dan menjadi kebanggaan Indonesia.