Wijaya 80 Luncurkan EP 'Perjumpaan': Perjalanan Emosi Universal dalam Balutan Musik Retro-Pop
Grup musik Wijaya 80 rilis EP 'Perjumpaan', eksplorasi emosi universal manusia lewat enam lagu retro-pop yang sarat nostalgia, kini tersedia di platform musik digital.

Grup musik Wijaya 80, yang beranggotakan Erikson Jayanto, Ardhito Pramono, dan Hezky Joe, baru saja meluncurkan extended play (EP) terbaru mereka yang berjudul 'Perjumpaan'. EP ini dirilis pada 28 Februari 2024 dan langsung tersedia di berbagai platform streaming musik digital di Indonesia. 'Perjumpaan' menghadirkan enam lagu yang mengeksplorasi berbagai emosi universal yang dialami manusia, dari jatuh cinta hingga patah hati, semuanya dibalut dengan nuansa musik retro-pop yang kental.
"Kami menamai album ini 'Perjumpaan' karena semua kisah dalam hidup, baik suka maupun duka, selalu dimulai dengan sebuah perjumpaan. Album ini juga menjadi momen perjumpaan kami bertiga sebagai Wijaya 80 dan perkenalan kami kepada para pendengar," jelas Erikson Jayanto, salah satu anggota Wijaya 80.
Lewat 'Perjumpaan', Wijaya 80 mengajak pendengar untuk menyelami enam lagu yang menggambarkan berbagai fase hubungan percintaan. Lagu-lagu tersebut antara lain "Seharusnya Aku", "Terakhir Kali", "Pemain Lama", "Jangan Datang Lagi", "Kenikmatan Sesaat", dan "Masih Ada Kamu". Lagu "Masih Ada Kamu" dipilih sebagai focus track, mewakili harapan dalam sebuah hubungan asmara.
Mengupas Setiap Nada Nostalgia
Aransemen musik dalam EP 'Perjumpaan' membawa pendengar bernostalgia ke era 80-an dengan sentuhan romantis dan melankolis. Namun, Wijaya 80 tetap memberikan sentuhan modern dengan eksplorasi instrumen retro dan vokal khas para personelnya. Perpaduan ini menciptakan harmoni yang unik dan segar, menarik baik bagi penikmat musik 80-an maupun generasi muda.
Sebelum perilisan resmi, Wijaya 80 telah lebih dulu memperkenalkan lagu-lagu dalam EP ini melalui sebuah pertunjukan spesial di perayaan Hari Kasih Sayang. Pertunjukan tersebut memberikan pengalaman intim bagi para penggemar untuk merasakan langsung emosi yang tertuang dalam setiap lagu.
"Momen itu sangat spesial," ujar Erikson, "karena para penggemar dapat merasakan langsung emosi yang kami tuangkan dalam album 'Perjumpaan'." Kini, pengalaman tersebut dapat dinikmati oleh lebih banyak orang berkat ketersediaan EP ini di platform digital.
'Perjumpaan': Jembatan Antar Generasi
EP 'Perjumpaan' tidak hanya sekadar nostalgia bagi penggemar musik era 80-an, tetapi juga menawarkan nuansa baru bagi generasi muda. Musik retro-pop yang dipadukan dengan lirik yang relatable membuat 'Perjumpaan' menjadi karya yang lintas generasi.
Dengan aransemen yang matang dan vokal yang memukau, Wijaya 80 berhasil menciptakan sebuah karya yang mampu menyentuh berbagai kalangan. 'Perjumpaan' menjadi bukti bahwa musik retro tetap relevan dan mampu memberikan pengalaman emosional yang mendalam.
Melalui enam lagu yang penuh makna, Wijaya 80 berhasil mengemas perjalanan emosi universal dalam sebuah EP yang memikat. 'Perjumpaan' bukan hanya sekadar album musik, tetapi juga sebuah perjalanan emosional yang mengajak pendengar untuk merenungkan berbagai aspek hubungan manusia.
Secara keseluruhan, EP "Perjumpaan" dari Wijaya 80 menawarkan pengalaman pendengaran yang kaya dan mendalam. Kombinasi musik retro dengan lirik yang relatable membuat album ini mudah dinikmati oleh berbagai kalangan usia. Ketersediaan di platform digital memudahkan akses bagi para penggemar musik untuk menikmati karya terbaru dari grup musik berbakat ini.