Yogyakarta Uji Coba Bus Listrik Gratis: Tantangan dan Harapan Transportasi Ramah Lingkungan
Pemerintah DIY mulai uji coba bus listrik gratis di Yogyakarta pada 20 Januari 2024, dengan rute Bandara Adisutjipto-Sumbu Filosofi, menghadapi tantangan teknis dan adaptasi pengemudi namun berpotensi meningkatkan transportasi ramah lingkungan.
Yogyakarta resmi memulai uji coba layanan bus listrik gratis pada Senin, 20 Januari 2024. Uji coba ini menandai langkah signifikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menuju sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan. Bus listrik beroperasi selama delapan jam setiap hari, dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, melayani rute dari Bandara Adisutjipto hingga kawasan Sumbu Filosofi, melewati ikon-ikon kota seperti Tugu Pal Putih dan Titik Nol Kilometer.
Uji coba ini merupakan kelanjutan dari tahap pertama yang dilakukan tanpa penumpang sejak 20 Desember 2024, fokus pada pengujian performa teknis. Kini, fokus beralih pada layanan penumpang, dengan skema gratis selama satu tahun ke depan. Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Wulan Sapto Nugroho, menjelaskan detail program ini.
Bus listrik yang digunakan memiliki kapasitas 28 penumpang (18 duduk dan 10 berdiri). Pembatasan ini penting untuk menjaga beban kendaraan agar sesuai dengan tonase jalan perkotaan yang maksimal 8 ton. Bobot baterai yang cukup berat menjadi pertimbangan utama dalam menentukan kapasitas penumpang.
Meskipun menawarkan solusi ramah lingkungan, operasional bus listrik masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu kendalanya adalah daya tahan baterai yang hanya cukup untuk lima hingga enam kali perjalanan pulang-pergi sebelum perlu pengisian ulang. Kondisi lalu lintas juga mempengaruhi daya tahan baterai tersebut.
Tantangan lain datang dari sisi adaptasi pengemudi. Kendaraan listrik dengan sistem otomatis dan sensor canggih memerlukan pendekatan berbeda dari kendaraan bermesin diesel. Sapto menuturkan, "Mobil Listrik setahu saya torsinya besar, ngegasnya beda dengan kendaraan biasa. Lebih ke pengenalan itu lah."
Selama masa uji coba, hanya dua unit bus listrik yang dioperasikan, membatasi cakupan rute. Fokus sementara hanya pada rute Tugu Pal Putih ke selatan hingga Titik Nol. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) telah dibangun di halaman parkir Bandara Adisutjipto sebagai titik awal dan pengisian ulang.
Uji coba ini diharapkan menjadi langkah awal pengenalan ekosistem transportasi ramah lingkungan kepada masyarakat DIY. Jika uji coba berjalan lancar dan hasilnya memuaskan, Dishub DIY berencana menambah jumlah unit bus listrik di masa mendatang. Sapto menambahkan, "Kalau ke depan dari hasil uji coba bagus, operasional dan teknis tidak ada masalah, tidak menutup kemungkinan ke depan penambahan (unit bus listrik) lagi."
Secara keseluruhan, inisiatif uji coba bus listrik gratis di Yogyakarta merupakan langkah berani menuju masa depan transportasi yang berkelanjutan. Keberhasilannya akan bergantung pada pemecahan tantangan teknis dan adaptasi yang diperlukan, namun potensinya untuk meningkatkan kualitas transportasi publik dan mengurangi dampak lingkungan sangat besar.