1.000 Nakes Dukung IVAXCON 2025: Dorong Pemerataan Vaksinasi Nasional
Lebih dari 1.000 tenaga kesehatan berpartisipasi dalam IVAXCON 2025 untuk meningkatkan cakupan imunisasi di Indonesia dan mengatasi tantangan pemerataan vaksinasi.

Jakarta, 6 Mei 2025 - PT. Merck Sharp & Dohme Indonesia (MSD Indonesia) telah melibatkan lebih dari 1.000 tenaga kesehatan (nakes) dalam Indonesian Vaccine Convention (IVAXCON) 2025, yang berlangsung pada 26-27 April 2025 di Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pemerataan vaksinasi di seluruh Indonesia dan meningkatkan cakupan imunisasi.
Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine, mengungkapkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada 2024 masih di bawah target, yaitu 87,3 persen untuk IDL dan 86,6 persen untuk antigen baru seperti PCV dan RV. Angka ini belum cukup untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Beliau menjelaskan beberapa faktor penyebabnya, termasuk kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan penyebaran hoaks atau misinformasi.
IVAXCON 2025 diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan melibatkan lebih dari 1000 nakes, diharapkan program vaksinasi nasional dapat berjalan lebih efektif dan merata. Partisipasi aktif para tenaga kesehatan sangat penting untuk mencapai target imunisasi nasional.
Meningkatkan Kesadaran dan Cakupan Imunisasi
Prima Yosephine menekankan pentingnya kerja sama seluruh tenaga kesehatan untuk menyukseskan program vaksinasi. "Dengan cara ini, kita dapat melindungi generasi bangsa, karena anak-anak yang tumbuh sehat hari ini merupakan pondasi bagi lahirnya generasi pemimpin yang tangguh di masa mendatang," ujarnya. Ia juga mengajak para nakes untuk selalu menanyakan status imunisasi bayi atau anak dalam setiap kesempatan, tidak hanya saat anak akan menerima imunisasi.
Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro, memaparkan dampak positif vaksin terhadap kualitas hidup generasi bangsa. Indonesia, misalnya, telah berhasil menurunkan angka kematian bayi dari 68 per 1.000 kelahiran hidup pada 1991 menjadi 21 per 1.000 pada 2020. Ini menunjukkan keberhasilan program imunisasi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Hartono Gunardi, menekankan pentingnya imunisasi pada anak dan remaja sebagai langkah strategis untuk melindungi mereka dari penyakit infeksius yang dapat dicegah. "Pentingnya edukasi kepada masyarakat melalui tenaga kesehatan, bahwa penanganan penyakit setelah terjadinya komplikasi akan jauh lebih sulit, sehingga penting bagi orang tua untuk tidak ragu memberikan imunisasi pada anak sesuai anjuran," katanya.
Rekomendasi Vaksinasi dari IDAI
Satgas Imunisasi IDAI secara berkala memperbarui rekomendasi imunisasi sesuai perkembangan ilmu kedokteran. Terdapat 15 jenis vaksin yang direkomendasikan, termasuk PCV untuk mencegah pneumonia, MMRV untuk campak, gondongan, rubella, dan cacar air, Rotavirus untuk diare berat, serta HPV untuk mencegah kanker serviks. Informasi ini penting untuk memastikan anak-anak menerima imunisasi yang lengkap dan tepat waktu.
Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, menambahkan bahwa IVAXCON merupakan gerakan kolektif berbasis sains yang mempertemukan para ahli dan tenaga kesehatan untuk memperkuat ekosistem imunisasi nasional. "Apa yang kita inisiasi di IVAXCON 2025 adalah salah satu wujud komitmen MSD untuk mendukung para tenaga kesehatan untuk mendapatkan akses terhadap pembaharuan terkini terkait pengetahuan kesehatan terutamanya imunisasi," ucapnya.
Kesimpulan
IVAXCON 2025 menjadi bukti komitmen bersama dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Indonesia. Dengan melibatkan lebih dari 1.000 tenaga kesehatan, diharapkan program vaksinasi nasional dapat lebih efektif dan merata, melindungi generasi mendatang dari penyakit infeksius yang dapat dicegah. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui edukasi yang intensif juga menjadi kunci keberhasilan program ini.