Ajarkan Si Kecil Puasa dengan Cara Menyenangkan, Tanpa Paksaan!
Psikolog UI, Sani B. Hermawan, membagikan tips mengajarkan anak puasa dengan cara menyenangkan, tanpa ancaman atau hukuman, agar ibadah puasa menjadi pengalaman positif bagi mereka.

Jakarta, 25 Februari 2024 (ANTARA) - Mengajarkan anak berpuasa di bulan Ramadhan membutuhkan pendekatan yang tepat. Psikolog anak dan keluarga dari Universitas Indonesia (UI), Sani B. Hermawan, menekankan pentingnya metode yang menyenangkan dan tidak menimbulkan tekanan pada anak. Hal ini disampaikannya dalam wawancara dengan ANTARA pada Selasa lalu.
Menurut Sani, alih-alih memberikan ancaman atau hukuman jika anak tidak berpuasa, orangtua sebaiknya membangun suasana positif dan menyenangkan. Ancaman justru akan memicu perasaan negatif dan ketakutan, sehingga anak akan menjalani ibadah puasa dengan perasaan tertekan dan tidak ikhlas.
"Misalnya, kita bisa bertanya, ‘Nanti kita buka puasa makan apa, yuk?’ Jadi anak itu juga senang," ujar Sani. Ia menambahkan pentingnya kegiatan ngabuburit yang menyenangkan, misalnya dengan permainan yang edukatif dan menghibur.
Tips Mengajarkan Anak Puasa dengan Bahagia
Sani menyarankan beberapa strategi untuk membuat anak lebih antusias menjalani puasa. Salah satunya adalah mengalihkan fokus anak dari rasa lapar dengan aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan. Tumbuhkan kreativitas keluarga dengan mendekorasi rumah untuk menyambut Ramadhan. Buat suasana yang meriah dan positif, bukan suasana yang menakutkan atau membosankan.
"Jadi rumahnya ditulis ‘Selamat berbuka puasa’ atau ‘Selamat menjalankan puasa di bulan Ramadhan’. Jadi anak itu merasa ada semacam kondisi yang memang kita rayakan bulan puasanya. Bukan ‘yah bulan puasa lagi, nggak makan lagi, jadi nggak minum’. Jadi anaknya nggak semangat," jelas Sani.
Selain itu, orangtua bisa mengajak anak untuk berpartisipasi dalam memilih menu berbuka puasa dan sahur. Libatkan anak dalam proses persiapan, sehingga mereka merasa memiliki peran dan tanggung jawab dalam ibadah puasa. Hal ini akan meningkatkan motivasi mereka untuk berpuasa.
Aktivitas Menyenangkan Selama Puasa
Selama berpuasa, ajak anak untuk melakukan aktivitas yang tidak terlalu melelahkan, seperti melukis, merakit lego, atau bermain permainan yang kreatif lainnya. Hindari aktivitas yang terlalu berat dan melelahkan, seperti berlari-larian, yang dapat membuat anak lemas dan mengurangi semangatnya untuk berpuasa.
"Orangtua harus kreatif. Kalau sahur anak juga dikasih makan yang dia suka. Jadi jangan yang dia nggak suka tentunya ya," tambah Sani. Dukungan dan pemahaman dari orangtua sangat penting untuk membantu anak menjalani puasa dengan penuh semangat dan kebahagiaan.
Dengan memberikan dukungan dan menciptakan suasana yang positif, orangtua dapat membantu anak-anak mereka memahami dan menjalankan ibadah puasa dengan penuh kegembiraan. Ingatlah, tujuan utama adalah menanamkan nilai-nilai positif dan spiritualitas, bukan sekadar menjalankan kewajiban secara formal.
Libatkan Anak dalam Persiapan Ramadhan
- Dekorasi Rumah: Libatkan anak dalam mendekorasi rumah dengan tema Ramadhan. Ini akan membuat mereka merasa bagian dari perayaan tersebut.
- Memilih Menu: Berikan kesempatan kepada anak untuk memilih makanan dan minuman favoritnya untuk menu berbuka puasa dan sahur.
- Aktivitas Menyenangkan: Siapkan berbagai aktivitas yang menyenangkan dan edukatif untuk mengisi waktu ngabuburit dan setelah berbuka puasa.
- Dukungan Moral: Berikan dukungan dan semangat kepada anak selama mereka berpuasa. Puji usaha mereka dan hargai setiap pencapaiannya.
Dengan pendekatan yang tepat, mengajarkan anak berpuasa dapat menjadi pengalaman yang positif dan berkesan, membentuk karakter dan spiritualitas mereka sejak dini.