Awas Bahaya Konsumsi Kopi Berlebihan Saat Puasa!
Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI) mengingatkan masyarakat akan bahaya konsumsi kopi berlebihan saat puasa, karena dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas harian.

Jakarta, 27 Februari 2024 - Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI/SCAI) memberikan imbauan penting bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa: hindari konsumsi kopi berlebihan. Kafein dalam kopi dapat berdampak negatif pada kesehatan dan aktivitas sehari-hari selama bulan Ramadan. Imbauan ini disampaikan menyusul konferensi pers yang diadakan di Jakarta.
Sekretaris Jenderal AKSI, Gusti Laksamana, menjelaskan bahwa dampak kafein bergantung pada jumlah konsumsinya. Semakin banyak kafein yang dikonsumsi, semakin besar pula potensi dampak negatifnya terhadap kesehatan. Beliau menekankan pentingnya memahami toleransi tubuh masing-masing terhadap kafein.
"Kopi itu memiliki efek samping yang perlu diperhatikan sebenarnya adalah jumlah kafeinnya. Jadi kalau jumlah kafeinnya semakin besar, dari sisi kesehatan dampaknya semakin besar juga," ujar Gusti Laksamana kepada ANTARA.
Efek Kafein Berlebihan terhadap Tubuh
Salah satu dampak negatif konsumsi kafein berlebihan adalah terbukanya mulut usus. Kondisi ini menyebabkan makanan dan zat lain lebih mudah masuk ke dalam tubuh, sehingga memicu kembung dan ketidaknyamanan pada perut. Selain itu, peningkatan asam lambung juga menjadi potensi risiko.
"Jadi semakin banyak kafeinnya, semakin terbuka (mulut usus), dan kita semakin asam, asam lambung itu semakin berpotensi untuk bangkit. Jadi tolong diperhatikan jumlah kafeinnya masuk ke tubuh saja," tegas Gusti.
Untuk mencegah hal tersebut, masyarakat dianjurkan untuk memperhatikan jenis kopi yang dikonsumsi. Robusta, misalnya, mengandung kafein tiga kali lebih banyak daripada Arabica. Oleh karena itu, pengaturan jumlah konsumsi kopi perlu disesuaikan dengan jenis kopi yang dipilih.
"Jadi hati-hati, kalau misalnya kita sudah ukur jatah kita sanggup tiga kali sehari, kalau minumnya Robusta ya sudah satu kali saja karena hitungannya sudah sama dengan tiga kali minum kopi," jelas Gusti.
Kecanduan dan Gangguan Tidur
Selain masalah pencernaan, konsumsi kafein berlebihan juga dapat menyebabkan kecanduan. Gusti menjelaskan bahwa kopi, layaknya obat-obatan tertentu, dapat menimbulkan adiksi. Akibatnya, penderita kecanduan kopi akan sulit tidur dan mengalami lonjakan energi yang signifikan selama sekitar enam jam setelah mengonsumsi kopi.
Oleh karena itu, AKSI menyarankan agar masyarakat yang berpuasa membatasi konsumsi kopi dan mengonsumsinya pada waktu yang tepat, yaitu dua jam setelah berbuka puasa atau sebelum sahur.
Konsumsi kopi sebelum sahur dapat memberikan energi tambahan untuk menjalani aktivitas seharian. "Mekanisme kerjanya kafein itu enam jam kira-kira, jadi sehabis minum, energinya dipacu selama enam jam," tambah Gusti.
Tips Konsumsi Kopi Sehat Selama Puasa
- Batasi jumlah konsumsi kopi, terutama jenis Robusta.
- Perhatikan toleransi tubuh terhadap kafein.
- Konsumsi kopi dua jam setelah berbuka atau sebelum sahur.
- Pilih jenis kopi Arabica yang memiliki kandungan kafein lebih rendah.
Dengan memperhatikan imbauan ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati kopi tanpa harus mengalami dampak negatif bagi kesehatan selama menjalankan ibadah puasa.