Waktu Terbaik Minum Teh dan Kopi Saat Puasa Menurut Dokter Spesialis Gizi
Dokter spesialis gizi klinik, dr. Mulianah Daya, menyarankan waktu dan jumlah konsumsi kopi dan teh saat puasa agar terhindar dari dehidrasi dan gangguan kesehatan lainnya.

Jakarta, 3 Maret 2024 (ANTARA) - Mengonsumsi kopi dan teh selama bulan puasa menjadi kebiasaan bagi banyak orang Indonesia. Namun, menurut dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik lulusan Universitas Indonesia, penting untuk memperhatikan waktu dan jumlah konsumsinya agar tetap sehat selama berpuasa. Ia menjelaskan bahwa mengonsumsi kopi dan teh saat berpuasa diperbolehkan, tetapi harus memperhatikan waktu dan takarannya.
"Boleh saja sebenarnya mengonsumsi teh dan kopi saat puasa, tapi memang perlu diperhatikan waktu dan jumlah saat mengonsumsinya," ujar dr. Mulianah, yang dihubungi ANTARA pada Minggu.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Siloam Lippo Village ini menekankan pentingnya menghindari konsumsi kopi dan teh saat sahur. Hal ini dikarenakan kandungan kafein di dalamnya dapat meningkatkan risiko dehidrasi selama berpuasa.
Waktu Konsumsi Ideal Teh dan Kopi Saat Puasa
Dr. Mulianah menyarankan agar konsumsi teh dan kopi dilakukan setelah berbuka puasa, sekitar 1-2 jam kemudian. Hal ini penting untuk menghindari peningkatan produksi asam lambung yang dapat terjadi jika mengonsumsi minuman tersebut saat perut kosong.
"Jadi sebaiknya meminum kopi dan teh ini kurang lebih 1-2 jam setelah berbuka puasa. Jangan pada saat berbuka puasa langsung meminum teh atau kopi dalam perut kosong," jelasnya.
Selain itu, ia juga menyarankan agar konsumsi teh dan kopi tidak bersamaan dengan makan utama. Kafein dalam teh dan kopi dapat menghambat penyerapan zat besi yang penting bagi tubuh.
Jumlah Konsumsi dan Jenis Kopi yang Disarankan
Dr. Mulianah juga memberikan saran mengenai jumlah konsumsi teh dan kopi. Ia menyarankan agar konsumsi dibatasi hingga 1-2 cangkir per hari.
Lebih lanjut, untuk kopi, disarankan memilih jenis yang rendah kafein. Hal ini dikarenakan kafein dapat mengganggu tidur bagi sebagian orang, sehingga dapat mengganggu istirahat yang cukup.
"Kita tahu bahwa kafein ini juga memiliki efek untuk meningkatkan metabolisme sehingga di beberapa orang justru nantinya akan mengganggu jam tidur yang akhirnya mengganggu jam istirahat," ucapnya.
Kesimpulannya, menikmati kopi dan teh saat berpuasa tetap bisa dilakukan, namun dengan memperhatikan waktu dan jumlah konsumsinya. Dengan demikian, kita dapat tetap menikmati minuman favorit tanpa mengorbankan kesehatan selama bulan puasa.
Dengan mengikuti anjuran dr. Mulianah, kita dapat menjaga kesehatan dan tetap bersemangat menjalankan ibadah puasa.