Deteksi Dini Gangguan Darah: Pentingnya Pemeriksaan untuk Pasangan Calon Pengantin
Dokter menyoroti pentingnya deteksi dini gangguan darah, terutama thalasemia, bagi pasangan yang akan menikah untuk mencegah thalasemia mayor pada anak.

Jakarta, 27 Februari 2024 - Dokter spesialis Hematologi Onkologi Rumah Sakit Abdul Muthalib menekankan pentingnya deteksi dini gangguan darah. Hal ini disampaikan menyusul temuan bahwa banyak kasus gangguan darah, khususnya anemia, disebabkan oleh defisiensi zat besi. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan karena ada kemungkinan penyebab lain yang perlu diselidiki.
Penurunan kadar hemoglobin (Hb) perlu diselidiki lebih lanjut. Meskipun defisiensi zat besi merupakan penyebab paling umum, terutama pada wanita, kondisi lain seperti thalasemia perlu dipertimbangkan. Pada wanita, peningkatan volume darah haid bisa menjadi indikasi defisiensi zat besi, tetapi penggunaan alat kontrasepsi IUD atau thalasemia juga perlu dipertimbangkan sebagai faktor penyebab.
Thalasemia, kelainan darah bawaan yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin dan jumlah sel darah merah, perlu mendapatkan perhatian khusus. Wanita yang didiagnosis thalasemia setelah usia 20 tahun kemungkinan besar menderita thalasemia minor atau hanya pembawa sifat. Namun, penting untuk memahami implikasi genetiknya, terutama bagi pasangan yang merencanakan pernikahan.
Deteksi Dini Thalasemia Sebelum Pernikahan
Dokter Abdul Muthalib menyarankan deteksi dini thalasemia bagi pasangan yang akan menikah. Jika kedua calon pengantin mengidap thalasemia minor, risiko anak mereka menderita thalasemia mayor sangat tinggi. Thalasemia mayor merupakan kondisi yang serius, dan anak yang mengidapnya sejak usia enam bulan akan sangat bergantung pada transfusi darah untuk bertahan hidup. "Kalau thalasemia mayor itu, tidak mungkin bisa bertahan sampai mungkin dari 20 tahun kira-kira begitu karena dia bergantung sekali dengan transfusi," jelasnya.
Oleh karena itu, pemeriksaan darah dasar sangat penting, dan medical check-up (MCU) sebelum menikah sangat dianjurkan. Pemeriksaan ini tidak hanya mendeteksi thalasemia, tetapi juga berbagai gangguan kesehatan lainnya yang mungkin tidak disadari.
Pemeriksaan kesehatan pra-nikah membantu mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini, sehingga langkah antisipasi dapat diambil. Hal ini penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan baik calon orang tua maupun anak yang akan lahir.
Belajar dari Negara-negara di Kawasan Laut Tengah
Spesialis Hematologi Onkologi Rumah Sakit Medistra, Aru W. Sudoyo, menjelaskan bahwa thalasemia berasal dari negara-negara di sekitar Laut Tengah sekitar 10-15 ribu tahun yang lalu. Saat ini, negara-negara tersebut telah berhasil menangani kasus thalasemia dengan baik.
Indonesia, dengan tingkat kesadaran thalasemia yang masih rendah, dapat belajar dari negara-negara tersebut, khususnya Yunani. Yunani pernah mengalami gelombang tinggi kasus thalasemia, namun kini telah berhasil mengendalikannya. "Yunani, Siprus ada kewajiban bahwa semua pasangan yang mau menikah, diperiksa thalasemia sementara ini tidak dilakukan di Indonesia. Kalau sampai itu ketahuan oleh calon-calon istri yang mengidap thalasemia minor diberi tahu, kalau misalnya pernikahan jalan terus kemungkinan juga karena cinta kan. Tapi kemudian mereka mengangkat anak," jelasnya.
Suksesnya negara-negara di kawasan Laut Tengah dalam menekan angka thalasemia menunjukkan pentingnya regulasi yang tepat. Indonesia perlu mempertimbangkan penerapan regulasi serupa untuk mengurangi angka penderita thalasemia dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dengan meningkatkan kesadaran dan melakukan deteksi dini, kita dapat mencegah dampak buruk thalasemia mayor dan memastikan kesehatan generasi mendatang.
Kesimpulannya, deteksi dini gangguan darah, khususnya thalasemia, sangat penting, terutama bagi pasangan yang akan menikah. Pemeriksaan kesehatan pra-nikah merupakan langkah proaktif untuk melindungi kesehatan keluarga dan mencegah komplikasi kesehatan yang serius.