Grant Thornton: Strategi Indonesia Tetap Kompetitif di Ekonomi Global
Grant Thornton Indonesia menyarankan reformasi struktural, kebijakan pro-investor, dan peningkatan daya saing industri lokal untuk menghadapi perubahan kebijakan global dan tetap kompetitif.

Jakarta, 15 Februari 2024 - Grant Thornton Indonesia, perusahaan konsultan pajak dan asuransi, memberikan panduan strategis bagi Indonesia untuk mempertahankan daya saingnya di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan. CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, menekankan pentingnya respons adaptif terhadap perubahan kebijakan global agar Indonesia tetap menjadi pemain utama ekonomi dunia.
Reformasi Struktural dan Kebijakan Pro-Investor
Menurut Johanna Gani, kunci utama daya saing Indonesia terletak pada reformasi struktural yang komprehensif. Hal ini mencakup penyempurnaan regulasi yang mendukung iklim investasi yang kondusif. Dengan memperkuat kebijakan yang menarik investor asing dan domestik, Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, peningkatan daya saing industri lokal juga menjadi faktor krusial untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Perlu adanya dukungan pemerintah untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi produksi agar mampu bersaing di pasar internasional.
Menghadapi Tantangan Kebijakan Global
Salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia adalah perubahan kebijakan global, khususnya dari Amerika Serikat. Kebijakan proteksionisme yang diterapkan sebelumnya berdampak signifikan pada ekspor Indonesia, terutama di sektor tekstil, manufaktur, dan komoditas seperti minyak kelapa sawit dan karet. Kenaikan tarif impor dan perubahan perjanjian perdagangan internasional menimbulkan hambatan bagi produk Indonesia di pasar AS.
Namun, Johanna Gani mengingatkan bahwa ini bukan alasan untuk pesimis. Indonesia perlu diversifikasi pasar ekspor dengan memperkuat hubungan dagang dengan negara-negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa. Strategi ini akan mengurangi ketergantungan pada pasar AS dan menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih baik. Selain itu, reformasi pajak di AS yang bertujuan menarik investasi domestik berpotensi mengurangi aliran investasi asing ke Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia perlu menciptakan kebijakan insentif yang lebih menarik bagi investor untuk mengimbangi hal tersebut.
Ketahanan Ekonomi dan Kebijakan Fiskal
Di sektor keuangan, kenaikan suku bunga di AS berpotensi memengaruhi nilai tukar rupiah. Hal ini dapat menimbulkan tantangan bagi sektor-sektor yang bergantung pada impor dan utang dalam mata uang asing. Grant Thornton menyarankan Indonesia untuk membangun ketahanan ekonomi melalui penguatan cadangan devisa dan penerapan kebijakan fiskal yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan kondisi ekonomi global. Kemampuan beradaptasi terhadap fluktuasi nilai tukar menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Pengurangan bantuan luar negeri dari AS melalui USAID juga menjadi tantangan tersendiri. Indonesia perlu mencari sumber pendanaan alternatif, misalnya dengan meningkatkan kolaborasi dengan sektor swasta dan organisasi internasional. Kerjasama yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program-program sosial dan pembangunan.
Sektor Energi Berkelanjutan
Kebijakan energi yang lebih longgar di AS juga berdampak pada Indonesia, khususnya pada fluktuasi harga energi seperti minyak dan batu bara. Indonesia perlu tetap fokus pada pengembangan energi terbarukan dan memperkuat sektor energi berbasis keberlanjutan. Investasi dalam energi terbarukan tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Kesimpulan: Sinergi Pemerintah dan Swasta
Indonesia memiliki potensi besar untuk tetap kompetitif di pasar global. Dengan memperkuat industri lokal, memperluas pasar ekspor, dan menciptakan kebijakan yang mendukung investasi, Indonesia dapat menghadapi tantangan ekonomi global dengan lebih baik. Sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan dalam menerapkan strategi yang tepat dan adaptif. Dengan kebijakan yang tepat dan strategi yang responsif, Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang di tengah ketidakpastian ekonomi global.