Ibu Hamil Puasa & Olahraga? Konsultasi Dokter Dulu!
Dokter spesialis olahraga menyarankan skrining kehamilan sebelum ibu hamil berolahraga saat puasa untuk mencegah risiko bagi ibu dan janin.

Jakarta, 7 Maret 2024 (ANTARA) - Sebuah anjuran penting disampaikan oleh dr. Risky Dwi Rahayu, Sp.KO, dokter spesialis kedokteran olahraga lulusan Universitas Airlangga. Ia menyarankan ibu hamil untuk menjalani skrining kehamilan sebelum memutuskan berolahraga selama bulan puasa. Hal ini disampaikan dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat lalu. Anjuran ini muncul karena potensi risiko yang dapat ditimbulkan oleh olahraga bagi ibu hamil yang berpuasa.
Menurut dr. Risky, "Ibu hamil memang bisa berolahraga, tapi sebenarnya harus melalui skrining dulu karena ada beberapa kontra indikasi untuk melakukan latihan fisik. Pada ibu hamil yang ditemui kadang ternyata kehamilannya berisiko." Skrining kehamilan dinilai penting untuk mengidentifikasi risiko sejak dini dan mencegah potensi bahaya bagi ibu dan janin selama aktivitas fisik.
Penjelasan lebih lanjut diberikan mengenai pentingnya konsultasi sebelum memulai program olahraga. Ibu hamil yang memiliki riwayat olahraga sebelum kehamilan disarankan untuk menjaga intensitas latihan atau bahkan menurunkannya. Sementara itu, bagi ibu hamil yang baru memulai olahraga, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk menentukan jenis dan durasi olahraga yang tepat dan aman.
Skrining Kehamilan: Langkah Penting Sebelum Olahraga Saat Puasa
Sebelum memulai program olahraga, skrining kehamilan sangat penting untuk dilakukan. Skrining ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko kehamilan yang mungkin belum diketahui. Dengan mengetahui risiko tersebut, ibu hamil dan dokter dapat merencanakan program olahraga yang aman dan sesuai kondisi kehamilan.
Melalui skrining, dokter dapat menilai kondisi kesehatan ibu hamil secara menyeluruh, termasuk tekanan darah, detak jantung, dan kondisi janin. Informasi ini sangat krusial dalam menentukan jenis dan intensitas olahraga yang tepat. Ibu hamil dengan risiko tinggi kehamilan mungkin perlu membatasi aktivitas fisiknya atau bahkan menghindari olahraga sama sekali.
Tidak hanya itu, skrining juga membantu dalam mengidentifikasi potensi komplikasi kehamilan yang mungkin muncul selama olahraga, seperti preeklampsia atau perdarahan. Dengan deteksi dini, komplikasi tersebut dapat diantisipasi dan ditangani dengan tepat.
Kesimpulannya, skrining kehamilan merupakan langkah proaktif untuk memastikan keselamatan ibu dan janin selama berolahraga.
Rekomendasi Olahraga untuk Ibu Hamil yang Berpuasa
Setelah menjalani skrining dan dinyatakan aman untuk berolahraga, ibu hamil dapat melanjutkan aktivitas fisiknya. Namun, penting untuk tetap menjaga intensitas olahraga seperti sebelum kehamilan atau bahkan menurunkannya. Hal ini dikarenakan kondisi tubuh ibu hamil yang mungkin lebih mudah lelah saat berpuasa.
Dr. Risky menyarankan agar waktu olahraga disesuaikan dengan kebiasaan sebelum Ramadhan. Ia menganjurkan untuk berolahraga setelah berbuka puasa, ketika tubuh sudah mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Jenis olahraga juga sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan ibu hamil.
"Jika sudah biasa latihan juga sebelum hamil dan juga sebelum Ramadhan, menurut saya itu bisa dilanjutkan dengan intensitas yang mungkin dijaga tetap sama atau bisa diturunkan," jelas dr. Risky. Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam memastikan keamanan dan kenyamanan ibu hamil selama berolahraga.
Intinya, konsultasi dengan dokter dan memperhatikan kondisi tubuh sangat penting. Jangan memaksakan diri untuk berolahraga jika merasa lelah atau tidak nyaman.
Keamanan dan Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga sangat penting bagi ibu hamil yang ingin tetap berolahraga selama puasa. Keluarga perlu memastikan keamanan dan kenyamanan ibu selama berolahraga, serta memberikan dukungan moral dan emosional. Mereka juga perlu memastikan asupan nutrisi ibu tercukupi, terutama setelah berolahraga.
Keluarga juga perlu memahami pentingnya skrining kehamilan dan mendukung keputusan ibu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga. Dengan dukungan keluarga, ibu hamil dapat merasa lebih tenang dan nyaman dalam berolahraga sambil menjalankan ibadah puasa.
Penting untuk diingat bahwa keselamatan ibu dan janin harus selalu diutamakan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keluhan atau merasa tidak nyaman selama berolahraga.
Kesimpulannya, olahraga saat hamil dan berpuasa perlu perencanaan matang dan konsultasi dengan dokter. Skrining kehamilan, pemilihan waktu dan jenis olahraga yang tepat, serta dukungan keluarga sangat penting untuk memastikan keselamatan ibu dan janin.