Tetap Bugar di Bulan Puasa: Dokter Sarankan Olahraga Terjadwal
Spesialis kedokteran olahraga menyarankan agar tetap berolahraga selama bulan puasa dengan penyesuaian waktu dan intensitas, baik kardio, latihan beban, maupun fleksibilitas, demi menjaga kesehatan tubuh.

Jakarta, 3 Maret 2024 (ANTARA) - Selama bulan Ramadan, tetap berolahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Hal ini ditegaskan oleh Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Andhika Respati. Ia menyarankan agar tetap melakukan latihan kardio, latihan beban (otot), dan latihan fleksibilitas, meskipun sedang berpuasa.
Menurut dr. Andhika, latihan fleksibilitas seperti peregangan (stretching) relatif aman dilakukan karena intensitasnya rendah dan tidak menyebabkan dehidrasi. Namun, latihan kardio dan latihan beban perlu diperhatikan lebih cermat mengingat kondisi tubuh yang sedang berpuasa.
Waktu olahraga yang tepat selama bulan puasa menjadi pertimbangan penting. dr. Andhika menyarankan beberapa pilihan waktu, yaitu pagi hari setelah sahur atau setelah berbuka puasa. Pemilihan waktu ini bergantung pada kondisi masing-masing individu dan perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting.
Olahraga Setelah Sahur vs. Setelah Buka Puasa
Melakukan olahraga setelah sahur memiliki keuntungan karena cadangan energi dan cairan tubuh masih cukup banyak. Namun, perlu berhati-hati dalam memilih jenis olahraga, hindari olahraga yang menyebabkan keringat berlebih untuk mencegah dehidrasi. dr. Andhika menyarankan untuk berolahraga di tempat ber-AC, menggunakan pakaian tipis, dan memilih jenis olahraga yang tidak terlalu berat untuk meminimalkan keringat.
Sementara itu, olahraga sebelum berbuka puasa juga bisa menjadi pilihan. Disarankan untuk memilih latihan ringan yang tidak terlalu menguras energi, sehingga tubuh dapat menggunakan lemak sebagai sumber tenaga. Setelah selesai berolahraga, segera minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Intensitas olahraga dapat ditingkatkan secara bertahap, tetapi tetap perlu diwaspadai agar tidak terlalu memaksakan tubuh, terutama karena keterbatasan asupan gula.
Olahraga setelah berbuka puasa perlu mempertimbangkan waktu untuk ibadah sholat Tarawih. Jika ingin berolahraga setelah berbuka, sebaiknya dilakukan sebelum sholat Tarawih agar tidak mengurangi waktu istirahat malam. Olahraga setelah Tarawih dapat menyebabkan kurang tidur karena jam tidur menjadi mundur dan harus bangun pagi untuk sahur.
Tips Aman Berolahraga Saat Puasa
- Pilih waktu olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh dan jadwal kegiatan.
- Pilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan intensitas yang tidak terlalu berat.
- Perhatikan asupan cairan dan nutrisi sebelum, selama, dan setelah olahraga.
- Hindari olahraga di bawah terik matahari langsung.
- Istirahat yang cukup sangat penting untuk pemulihan tubuh.
Dengan memperhatikan tips-tips di atas, diharapkan kita dapat tetap menjaga kebugaran tubuh selama bulan puasa tanpa harus mengorbankan kesehatan. Yang terpenting adalah mendengarkan kondisi tubuh dan menyesuaikan intensitas olahraga agar tetap sehat dan bersemangat menjalani ibadah puasa.
Kesimpulannya, olahraga tetap penting selama bulan puasa, namun perlu penyesuaian waktu dan intensitas untuk menghindari dehidrasi dan kelelahan. Memilih waktu yang tepat dan jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan Ramadan.